Tidak akan pernah ada cukup musim selanjutnya bagi Takemichi untuk terus mencintai Sano Manjirou. Karena itu akan berlaku untuk selamanya.
Takemichi akan mati tak lama lagi. Dia akan membawa cinta ini hingga kematian merenggutnya. Ia menekan lembut dadanya dan merasakan kehampaan di udara kota Metro, mata birunya menatap reruntuhan tempat Mikey melihatnya di time line saat itu.
Dia bertanya-tanya, apakah jika dirinya dimasa lalu tidak meninggalkan Mikey, masa depan seperti ini tidak bakan terjadi?
Karena ini terlalu banyak untuknya.
Takemichi kelelahan, dia duduk di atas reruntuhan sambil memandang cahaya biru yang ditampilkan bulan sebagai satu-satunya penerangan dia saat ini.
Ibu Takemichi yang mengantar putranya melihat dari arah mobil. Putranya begitu pedih dan pilu, wajahnya yang tampan tergurat kesakitan.
Dia bilang baik-baik saja, tapi ia yakin tidak begitu.
Naho-sensei hanya menceritakan bagaimana Takemichi bisa mendapatkan penyakit ini tapi tidak dengan rasa depresi yang dia rasakan. Lagipula dia terkejut karena Takemichi memiliki psikiater sendiri dengan pembayaran dari jumlah uang yang dia transfer setiap dua minggu sekali.
Mungkinkah ada hal lain yang tidak diketahui olehku, pikirnya dalam. Lagipula situasinya aneh, Takemichi tidak sekalipun pernah menginjakkan kaki disini, tapi dia mampu menjelaskan secara detail tanpa perlu map ataupun arahan dari orang lokal.
Tapi dia memendamnya yang ini karena ingatannya tiba-tiba melayang pada percakapan dengan dokter Naho.
"Menurutmu itu akan menyakitkan? Operasi itu?" Dia bertanya ketika dua warna pastel dari mata sang dokter tenggelam. Seolah menyerah pada cahaya, dimana cakrawala hilang itu hilang sekarang, hanya putih menyilaukan di tempat. Itu membakar matanya, sampai ke tulang-tulangnya yang gemetar. Ia kembali menangis.
"Itu memang menyakitkan...Dan kemungkinan besar dia akan sembuh setelah itu." Naho-sensei menggenggam tangannya lebih erat. "Tapi Takemichi menolaknya."
Setelah kembali dari ruangan dokter dan dia masuk di bangsal tempat Takemichi menunggu, Ia bertanya apakah kau yakin dengan pilihan ini? Takemichi bahkan tidak bergeming untuk menjawab dengan tegas.
Ibu Takemichi sekarang menutup mulutnya merasa sangat putus asa.
Sekali lagi, betapa beruntungnya, 'Sano Manjirou'
Ia kini keluar dari mobil, udara menggigil di bawah beban panas dan menyakitkan yang begitu banyak. Angin bergerak perlahan seperti genangan air dan mendapati dirinya terjerat di semak belukar disekitar; bahkan bayangan cabang pohon-pohon yang berwarna hijau melebur satu sama lain menjadi hitam ketika senja mulai ditelan petang. Bulan menjadi biru, dan melihat Takemichi tidak merasa takut ujung sana.
Dia duduk diatas bebatuan yang keras, matanya menatap bulan terlihat seperti sebuah objek lukisan.
Anehnya itu indah, ketika dia berada di ujung penglihatannya.
Sudah begitu lama dia memperhatikan sesuatu dengan diam seperti ini.
Takemichi, putranya berubah begitu banyak.
Aku benar-benar Ibu yang buruk.
.
Setengah jam kemudian, mereka keluar dari sana. Membelah lautan jalan dengan mobil sewaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPHEMERAL [MaiTake] -TAMAT✓
Fanfiction[Tamat + Ekstra II] Alternate-Universe [Boyslove] Angst Hurt No Comfort