Liburan musim panas datang secepat kilat, Takemichi menghitung lagi. Sudah 7 bulan lamanya.
Hal-hal yang tidak dia perhitungkan datang, ketika keesokan harinya Baji dan Inupi datang dengan pasangan masing-masing.
Sepertinya mereka mengambil waktu lama setelah hari itu.
Tanggal 20 Juli, hari itu, Takemichi berada di dalam rumah, Ibunya menelpon dan mengatakan sedang berada di Osaka sekarang.
Dia ditinggalkan lagi, sementara kedatangan mereka lumayan memperbaiki keadaannya.
Tapi tidak dengan emosi semua orang yang datang, terutama Matsuno Chifuyu.
Dia menghijau, sangat kesal. Dengan sedikit air mata di pelupuk matanya yang indah.
Chifuyu menuntut, marah. Sementara Koko hanya diam dibelakang. "Baji-san mengatakannya."
Takemichi menatap kearah Baji dan Inupi yang membuang muka.
"Kenapa kau tidak mengatakannya kepadaku, partner?"
"Karena akan menjadi seperti ini." Takemichi mengulurkan tangannya, memegang Chifuyu hingga temannya duduk di tepian ranjang. Mengulang kata-katanya, "Lihat, ini yang ku maksud... bereaksi seperti ini."
Perut Takemichi bergejolak dan mulai membenamkan wajahnya di tangannya, dia mati-matian berusaha untuk tidak batuk keras, tiba-tiba dihadapkan dengan serangan agitasi di tenggorokannya.
Ah, ini mulai lebih sering.
Dia memuntahkan isinya di ember yang dia siapkan disisi ranjang.
Takemichi mungkin kasus ekstrim yang akan mati kurang dari setahun.
Chifuyu meremas lengannya balik, saat Takemichi memuntahkan bunga. "Kau harus memberitahunya."
"Kau tidak bisa seperti ini terus-menerus, Hanagaki."
"Kami setuju," Koko serta Baji menimpali.
Takemichi yang sedang mengusap bibirnya, menatap wajah khawatir mereka dengan senyum damai. "Mikey tidak akan menyukai in-
"Takemichi, kau harus melakukannya. Ini untuk dirimu sendiri."
"Ini lebih baik dari pada kau memendamnya sendiri."
Bla bla bla... Masih banyak lagi.
Takemichi menatap mereka, mendesah berat. "Baik!" Ia jelas kehilangan kesabaran dan berteriak membuat semua orang terkejut.
"Apa?!"
"Aku bilang baik, aku akan membicarakannya." Takemichi juga meminta maaf dengan suara lembut atas sikapnya, terbatuk kering sembari menyingkirkan ember kecil jauh ke kolom tempat tidur. Dia lantas berdiri, dengan Chifuyu yang mengangkatnya. Mata biru Takemichi menatap sekeliling, "Aku akan memberitahu Mikey, tapi aku butuh bantuan kalian."
Mereka jelas ragu.
"Tolong," bisik Takemichi, memejamkan mata dengan tenggorokan semakin gatal. "Liburan musim panas kita, bisakah kalian memisahkan Senju di sekitar Mikey sebentar untukku?"
Yang lain saling melirik, mereka tidak tahu berapa lama bisa memiliki Takemichi untuk sembuh total dari penyakit ini, tapi dalam hati bertekad tidak membuatnya baik-baik saja dan terpenting hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPHEMERAL [MaiTake] -TAMAT✓
Fanfiction[Tamat + Ekstra II] Alternate-Universe [Boyslove] Angst Hurt No Comfort