25

98 27 3
                                    

"Bang jelasin apa maksud ini semua?!" ucap wendy saat memasuki ruangan taeyong

Terlihat taeyong yang duduk diam dengan raut wajah dinginnya, di depan taeyong seorang wanita pun tengah duduk senyuman berseri menghiasi bibirnya, irene tampak terlihat lebih bahagia setelah kematian suga dia seperti melupakan segala sesuatu yang terjadi dua minggu yang lalu dimana ia melihat kematian kakaknya tepat di depan mata.

"Semua udah jelas" ucap taeyong

"Gak.. lu gak mungkin mau nikahin cewek ini" ucap wendy sambil menunjuk ke arah irene

"Wendy.." gumam irene

"Yang bermasalah sama kita selama ini suga, irene gak ada hubungannya, lagi pula selama ini dia baik sama lu kan" ucap taeyong tanpa melihat wendy

"Ha? gak ada hubungannya?" ucap wendy terheran

"Wendy mungkin kamu masih kaget sama keputusan taeyong, tapi tolong hargai keputusannya" ucap irene

"DIEM!" bentak wendy

"Gw ngomong sama abang gw, seharusnya orang asing kaya lu kalo tau sopan santun udah keluar dari tadi" ucap wendy sambil menunjuk nunjuk wajah irene

"Wendy!" bentak taeyong

"Kenapa?! omongan gw salah? faktanya dia emang orang asing gak tau diri yang lu pungut" ucap wendy

Mendengar ucapan wendy taeyong langsung berdiri menghampiri wendy mengangkat tangannya seraya ingin menampar adiknya itu, sorot mata taeyong tidak bisa berbohong ia terlihat marah saat irene mendapat hinaan dari wendy namun di sisi lain ia menunjukan sisinya yang bimbang.

"Kenapa berhenti? tampar gw!" ucap wendy menantang

"Jangan, tahan emosi kamu biar aku yang keluar" ucap irene menahan taeyong

"Lu lupa nama siapa yang selalu lu sebut dalam setiap 'semoga' lu? sowon, bukan irene" ucap wendy tepat di depan wajah taeyong

"Dan lu.. lu kira lu bisa bersaing sama sowon? gw berani taruhan lu gak akan hidup di hari pernikahan lu" ucap wendy pada irene

"Dan gw masih penasaran sebenernya siapa yang merusak hubungan siapa, si cinta pertama atau si yang selalu ada" lanjut wendy

"Menurut gw, cinta pertama lu ini" ucap wendy menatap irene tajam lalu pergi keluar dari ruangan taeyong

"Wendy gak ngerestuin kita" gumam irene

"Itu gak ngerubah apa pun" ucap taeyong, membuat irene menghela nafas legah

"Ahh kalo gitu aku mau ke butik dulu, kamu bisa anterin aku?" ucap irene

"Mark di depan, minta anter mark" ucap taeyong kembali duduk di kursinya

"O-oh oke, kalo gitu aku pergi dulu" ucap irene lalu beranjak keluar dari ruangan taeyong

Saat ini tinggal taeyong sendirian di ruangannya menatap layar ponsel yang terpampang kontak sowon disana, dia berpikir apakah dia harus berbicara langsung kepada sowon soal pertunangannya, kepala taeyong saat ini di penuhi bayangan perasaan sowon saat mendengar berita ini, taeyong berdiri di depan jendela ruangannya yang mengarah langsung pada pemandangan kota.

"Maaf" gumam taeyong lirih

*****

"Sowon.." panggil yeri dari depan pintu ruangannya

"Ada taehyung mau ketemu" ucap yeri

"Masuk" jawab sowon

ARIADNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang