Last!
Benar, kemungkinan buruk benar-benar terjadi. Jaehyun panik bukan main saat mengetahui calon anaknya ternyata terlilit tali pusar didalam perut Taeyong.
Dokter kini tengah menyiapkan semua peralatan untuk membedah perut Taeyong.
Jaehyun tengah berusaha menguatkan sang istri yang sudah berderai air mata sedari tadi, ya walaupun dirinya pun sebenarnya tak sanggup untuk menghadapi kenyataan jika saja mungkin nanti bayinya tak terselamatkan atau ia yang tak akan kembali melihat sang istri.
Sial, ia tak bisa. Sungguh ia tak bisa jika saja Taeyong tak bisa diselamatkan. Ia tak akan bisa hidup, sungguh.
"K-kak Jae,"
"Stt, sayang, Bubu harus kuat ya? Pokoknya Bubu ngga boleh nyerah, buat aku dan anak kita."
"Plis Bu, Bubu harus kuat, aku ngga akan bisa hidup tanpa kamu, Bu."
Tangis Taeyong semakin pecah, tubuh mungilnya bergetar hebat dipelukan sang suami.
Keluarga mereka tengah dalam perjalanan kemari. Jadi, disana hanya ada Jaehyun dan Taeyong, sedangkan Baekhyun sedang menyiapkan ruangan dan peralatan untuk operasi sang keponakan.
"Bubu, aku mohon. Aku mohon jangan nyerah. Aku ngga bisa, sayang. Kamu harus kuat,"
Ah, sial. Jaehyun sudah tak bisa membendung tangisnya. Akhirnya keduanya menangis dengan saling menguatkan lewat pelukan.
Pelukan keduanya harus terpaksa lepas saat dokter datang.
"Maaf tuan, ruangan operasi sudah siap. Mari, kita bersiap untuk melakukan pembedahan."
Sekali lagi Jaehyun memusatkan perhatiannya pada dunianya.
"Kamu kuat, kamu pasti bisa ngelewatin ini. Kamu calon ibu yang tangguh, aku yakin kamu bisa. Maaf, aku ngga bisa ikut nemenin kamu disaat-saat paling sulit ini, karena ini yang terbaik menurut dokter. Tapi aku yakin kamu kuat, demi aku dan anak kita."
"Sampai jumpa beberapa jam yang akan datang, istri Jaehyun tercinta." Jaehyun mengecup lama kening sang istri dengan air mata yang terus menitik seolah tengah melakukan ritual perpisahan yang sangat-sangat lama.
Akankah mereka berakhir dengan ending yang menyedihkan?
...
Jaehyun merekahkan senyumnya ketika melihat Mark, anak sulungnya berlari dari kelasnya dengan tergopoh-gopoh kearahnya.
Dengan senang hati Jaehyun menggendong tubuh kecil Mark yang antusias setelah akhirnya selesai mendapat ujian tulis dari sekolah dasarnya.
"Papa, Mark kangen banget sama Papa, xixixi." Ucapannya dengan mengecup kecil bibir sang Ayah.
Jaehyun terkekeh gemas, mengusak surai hitam sang anak lalu mengecup keningnya.
"Tapi Papa ngga kangen tuh, sama Mark."
Mark mencebikkan bibirnya, "Papa jahat."
Sang Ayah mencubit hidung kecil anaknya, lalu membawanya berlari menuju mobil yang terparkir diluar gerbang, sementara sang anak sudah tergelak kencang.
Setelah ayah dan anak itu menghabiskan dua cup es krim setelah pulang sekolah tadi, kini mereka telah kembali berada dalam mobil dengan candaan dan celotehan sang anak yang menurun persis seperti ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐢𝐧𝐢 𝐌𝐨𝐦 ✓【ᴊᴀᴇʏᴏɴɢ】
FanfictionTaeyong yang baru saja lulus sekolah menengah pertama tak sengaja bermalam dengan seseorang yang bahkan tak ia ketahui rupa nya. •Jaeyong area! •don't like don't read, please! •bxb || mature⚠️ || mpreg •homophobic? Go away! Started : 29 Okt 2021 En...