Ini masih ngelanjut yang kemarin, jadi masih hari yang sama gitu.
Budidayakan vote sebelum membaca
Happy reading. Guys!
-
Tatapan Arron berubah menjadi tatapan serius. “Lo gakenal gue?”
Lyn sontak bingung dengan pertanyaan Arron, bukankah mereka baru saja berkenalan tadi?
Lyn mengerinyitkan dahinya sambil memperlihatkan raut wajah kebingungan. “Gakenal gimana maksud lo? Kan tadi lo baru aja ngenalin diri ke gue.”
Setelah beberapa detik diisi dengan keheningan mereka berdua, Fox tampaknya baru saja kembali ke kelas lalu duduk dibangkunya.
Arron mengalihkan pembicaran. “Heh Fox, lu gakenalan dulu sama Edelyn?” Ucapnya sambil mendorong kursi yang Fox duduki.
Fox menengokkan wajahnya kepada Arron dengan tatapan membunuh, dan tatapannya menunjukan seakan-akan ‘jangan ganggu gue’.
Sedangkan Arron, tak menganggap tatapan itu seperti yang dijelaskan barusan, dan Arron membalas tatapan itu dengan tawa ringannya.
“Kan galucu kalau sebangku ga saling kenal,” ucap Arron sambil tersenyum lebar.
“Hobi banget dah ni anak senyam-senyum gak jelas,” batin Lyn dalam hati.
Fox tiba-tiba membalikan badannya kearah Arron. “Gue udah kenal sama dia kok,” ucapnya sambil melihat ke Edelyn dengan tatapan datar.
Arron seketika terkejut atas ucapan Fox. “Emang tau namanya?” ucap Arron.
Fox mendelikan mata nya. “Baru aja lo sebutin tadi.”
Sedangkan Edelyn hanya menatap mereka berdua bergantian.
Dan baru saja Lyn teringat, bagaimana bisa Arron sudah merasa dekat dengannya padahal mereka sama-sama anak baru.
“Kalian kayaknya udah lama deket ya?” Tanya Lyn santai.
Fox dan Arron menjawab bersamaan.
“Gue gakenal dia,” ucap Fox dengan penekanan dikata ‘dia’
“Yajelaslah dia kan sepupu gue,” ucap Arron.
Fox yang tadinya wajahnya sudah kembali normal langsung berubah kembali menjadi tatapan membunuh. “Lo gimana sih, gue bilang jangan kasih tau siapapun, ck,” dan Fox pun pergi meninggalkan mereka berdua, tepatnya Fox keluar dari kelas, padahal bel selesai istirahat tinggal beberapa menit lagi.
Dan sepertinya hari ini adalah hari yang menguntungkan bagi mereka semua, karena setelah bel istirahat ternyata diadakan rapat untuk para guru.
“Lo bisa ga cariin si Fox, gue ga hafal tempat-tempat di sekolah ini, dia juga gatau sih,” ucap Arron dengan nada khawatir. Dan tampaknya Arron adalah orang yang peduli terhadap sesama, dan lain lagi dengan Teph, jika Teph mendengar hal ini pasti ia sudah tertawa ria dan melarang siapapun untuk mengejar Fox supaya dirinya tersesat, ya begitulah.
Dan orang yang baru saja dibicarakan datang.
“Woi woi, kenapa nih mukanya pada ruwet gitu?” ucap Teph sambil menepuk bagian atas meja.
“Fox marah sama gue, gue gatau dia kemana,” ucap Arron lesu.
“Ya terus kenapa kalau dia pergi? Jangan jangan lo—“ ucapan Teph terpotong karena Arron langsung menepuk jidat Teph.
“Gak, gue ga homo, kemana aja lo pikirannya,” ucap Arron dengan nada membentak.
“Siapa juga yang mau bilang lo homo,” ucap Teph sambil mengerucutkan bibirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lovelipop
Teen FictionCewek penyuka lollipop yang mengagumi seseorang dari jauh. Dulu, semakin kau mendekat, aku menjauh. Kini, semakin aku mendekat, kau menjauh. Mengapa? Tapi apakah kau tahu? Aku menyukaimu sekarang!