Lovelipop - 15

2K 141 1
                                    

"Menurut lo, mereka gimana?" Tanya Lyn sambil menyikut pelan tangan Arron.

"Bentar lagi putus, firasat gue."

Sudah lama Arron dan Lyn akrab kembali, dan Arron juga mencoba untuk memperbaiki dirinya sesuai apa yang Lyn sarankan. Apapun untuk Lyn, tentunya.

Lyn menggumam pelan, "ya, seandainya."

Lyn masih memiliki sedikit rasa kepada Fox, walaupun Lyn membencinya. Tetapi, Lyn mencoba untuk membuang jauh-jauh perasaannya tentang Fox tersebut. Lyn hanya bisa menatap mereka berdua—Fox dan Clara—yang semakin lama rasanya hubungan mereka semakin aneh. Fox terlihat semakin ingin menjauh dari Clara, tetapi sayangnya Clara tetap berlaku seadanya, seperti biasa.

Sampai-sampai, Lyn terpikir, mungkin saja yang menembak duluan itu Clara. Semoga saja.

Arron hampir saja tersedak minumannya saat melihat seseorang yang tak asing baru saja melewati mereka berdua. Lyn memperhatikan Arron dengan seksama, menatap arah Arron melihat. Dan Lyn tersadar seketika.

"Itu Teph?"ucap Arron.

"Bukan. Itu saudaranya."

"Gue gapernah denger kalau dia punya saudara. Kembar mungkin?"

"Mata lo rabun apa gimana sih? Jelas-jelas mirip aja kaga. Saudara tiri, lebih tepatnya. Senna, namanya."

Arron melirik Lyn. Dan Lyn akhirnya tersenyum.

Lyn memutuskan untuk 'memata-matai' Senna.

"Ini perasaan gue doang, atau sebenernya dia emang rumahnya deket lo? Atau kesana lagi? Tanya Arron berturut-turut mengetahui arah mobilnya melaju searah dengan jalan menuju rumah Lyn.

"Yakali deket gini dia pake mobil segala," jawab Lyn sedikit menyolot.

"Berarti nggak deket rumah lo."

"Eh," ucap Lyn pelan.

"Hm?"

"Gue takut."

"Takut apaan? Gaada petir apapun perasaan, hujan aja nggak," jawab Arron mengingat Lyn dulunya takut terhadap petir.

"Bukan petir, gue gatakut lagi. Itukan masih jaman SD."

Arron tertawa dan mulai menceritakan masa-masa lalunya bersama Lyn. Dan juga, Arron hanya menceritakan bagian menyenangkannya saja.

"Tentang barusan, gue baru inget. Ingatan gue bakalan ngulang lagi dua minggu dari sekarang," ucap Lyn sedikit meringis.

"Ya terus? Oh ya, sebelum itu sebenernya gue mau ngomong hal ini dari waktu itu, dan selalu gatepat, sayangnya."

"Sampai kapan lo mau nunggu waktu yang tepat? Emang penting banget?"

"Gue sebenernya—," saat itu juga, ponsel milik Lyn berdering.

"Ah, bentar." Lyn melihat kearah ponselnya, "Dari Clara, ganggu biasa. Paling juga nanti curhat, terus nangis. Bentar gue angkat dulu."

"Kenapa Clara?" ucap Lyn sok-sok lembut.

"Gue diputusin sama Fox,"ucap Clara sambil menangis.

"Siapa?"

"Gue."

"Yang nanya. Wuuu," akhirnya, Lyn menutup sambungan telpon itu. Lyn bisa jadi jahat, di waktu tertentu.

"Kenapa?" tanya Arron tanpa mengalihkan pandangannya dari depan.

"Firasat lo bener. Mereka putus."

Entah Lyn harus senang, atau sedih.

LovelipopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang