Sudah satu bulan sejak ingatan Lyn terhapus kembali. Dan sudah dua minggu pula Lyn menjalankan kesehariannya tanpa sahabatnya, Teph. Lyn tidak pernah saling kontak kembali dengan Teph, rasanya percuma, tidak ada satupun kontak milik Teph yang aktif. Lyn hanya mencoba untuk menampilkan senyum terbaiknya kepada semua orang. Walau sebenarnya senyum tersebut hanya untuk menutupi wajah Lyn yang menyedihkan.
**
"Lyn."
Lyn tersenyumtipis ketika melihat Clara sudah duduk manis ditempat duduk Fox. Sedangkan Fox, dirinya selalu keluar kelas tiap kali Lyn mendekatinya, entah kemana. Lyn selalu merasa janggal. Namun Lyn tidak pernah menanyakan kepada Fox kenapa dirinya selalu mencoba untuk menjauhi dirinya sendiri dari Lyn.
Sedangkan Arron, sepertinya bisa dibilang jika Arron berubah lagi. Kepribadian Arron selalu labil dari hari ke hari. Arron yang selalu menampilkan senyumnya dulu—saat bersama Lyn— kini entah kemana. Arron terlihat lebih pendiam dan cuek bahkan melebihi dari Fox. Dan juga, Arron sudah tidak ingin berteman lagi dengan Asha. Arron baru sadar jika Asha hanyalah perempuan busuk. Setiap kali bel berbunyi tandanya istirahat atau keluar sekolah, sudah tak asing jika Arron akan tiba-tiba menghilang dengan cepat. Menghindari keadaan, lebih tepatnya.
Lyn kali ini hanya mendengarkan ocehan Clara dan membalasnya dengan anggukan atau gelengan. Dan terkadang hanya tersenyum dipaksakan saat Clara mencoba untuk menghibur Lyn. Rasanya Lyn malas untuk berteman dengan seseorang, termasuk Clara. Lyn merasa setiap kali dirinya mencoba bersahabat dengan orang lain, maka orang itu perlahan akan menjauh. Memang Clara tidak seperti itu, namun Lyn tidak suka pada topik pembicaraan milik Clara. Selalu saja tentang orang yang disukainya.
**
Pelajaran biologi membuat seisi kelas ramai. Guru tetap menjelaskan walaupun kebanyakan murid hanya saling mengobrol satu sama lain. Kecuali tiga murid yang berada dibangku paling pojok kanan belakang. Mereka bertiga memang memperhatikan ke arah guru, namun pikiran mereka sudah entah kemana arahnya.
Lyn menopang dagunya oleh tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya sedang mengetuk-ngetukan meja. Terasa oleh Lyn, seseorang baru saja menyikutnya.
"Kenapa?" tanya Lyn sambil menoleh ke Fox heran.
Fox menggeleng. "Ga sengaja."
Lyn kembali melakukan kegiatannya, walaupun tidak jelas apa maksud melakukan hal itu. Tiba-tiba, Fox kembali bersuara. "Yang tadi sengaja."
Lyn sama sekali tidak menjawab ucapan Fox. Namun Lyn mengambil sebuah buku catatan dari kolong mejanya dan mulai mencatat apa yang ada di papan tulis. Dengan iseng, Fox mengikuti gerak-gerik Lyn. Ketika Lyn membenarkan poninya, Fox mengikutinya namun dirinya sebenarnya hanya mengacak rambutnya. Lyn menjatuhkan bukunya, Fox juga mengikutinya.
Lyn menatap aneh ke Fox. Dan Fox mengikuti tatapan Lyn.
"Lo ngikutin."
"Lo ngikutin."
"Lo yang ngikutin gue, bego."
"Lo yang ngikutin gue, bego."
Fox tertawa renyah saat memperhatikan tatapan Lyn yang semakin kesal karena dirinya. Lyn tersenyum lebar saat melihat Fox yang kembali tertawa bersamanya. Dan didalam diri Lyn, detak jantungnya berdetak sangat cepat, Lyn hanya seperti itu saat Fox bersamanya. Terkadang Lyn sampai berkeringat jika melihat Fox tertawa seperti tadi, meleleh.
Lyn merasa jika Fox bersamanya, dirinya merasa nyaman. Dan Lyn sangat senang ketika mengetahui bahwa Fox tidak menjauhi Lyn kembali.
Fox berhenti tertawa dan mulai mencatat kembali. "Gue rasa gue suka seseorang sekarang."

KAMU SEDANG MEMBACA
Lovelipop
Teen FictionCewek penyuka lollipop yang mengagumi seseorang dari jauh. Dulu, semakin kau mendekat, aku menjauh. Kini, semakin aku mendekat, kau menjauh. Mengapa? Tapi apakah kau tahu? Aku menyukaimu sekarang!