Lovelipop - 14

1.7K 145 2
                                    

Tak seorangpun tahu maksud dari kelakuan Arron. Kemungkinan besar, Arron menyimpan rahasianya jauh-jauh dari kehidupanya. Tak perlu seorangpun tahu apa maksud dari keinginannya.

**

Terdengar suara dentingan dari luar balkon kamarnya. Lyn penasaran, dan membuka tirai yang menutupinya. Ia tidak menyangka akan menemukan lollipop yang berserakan diluar.

Lyn membuka pintu balkonnya lebar-lebar untuk mengetahui siapa yang rela melempar-lempar begitu banyak lollipop ke balkonnya. Lyn tercengang saat mengetahui orangnya.

"Hey."

Lyn mengerjapkan matanya. "Oh- hei."

"Bisa turun kebawah?"

Semburat merah muncul dipipi Lyn. Tak menyangka dia akan memperlakukan Lyn seperti ini. Walaupun ada sedikit rasa kesal dalam diri Lyn kepadanya. Tetapi apa boleh buat, Lyn terlanjur sayang kepadanya. Lyn mempercepat langkahnya, menuju keluar rumah.

Lyn membukakan pintu rumahnya, dan Arron tersenyum jahil kepada Lyn.

"Hey, lagi."

Lyn tersenyum kikuk kepada Arron. Perasaan rindu dan kesal bercampur didalam dirinya.

"Mau apa?" tanya Lyn.

Arron tampak berpikir dan matanya bergerak kesana kemari. "Ngapain ya?"

"Seriusan," jawab Lyn kesal.

"Ketemu lo, lah."

"Gausah blushing gitu deh," tambah Arron.

Lyn menutu pipinya dengan kedua tangannya untuk menutupi semburat merah yang tampak jelas dipipinya.

"Nggak kok, wleee." Lyn membuka tangannya dan menjulurkan lidahnya.

"Ikut gue yuk," ajak Arron memaksa.

"Uh- gue belum-," ucapan Lyn terpotong.

"Iya tau. Ntar gue traktir makan kok," sela Arron.

"Bukan itu, gue belum mandi."

Arron terkejut. Bagaimana bisa seorang perempuan yang bertingkah sok anggun dihadapan orang belum mandi dihari yang cerah seperti ini. "Ini udah jam 10."

"Lima menit gue beres. Tunggu dalem deh." Lyn menarik tangan Arron dan mengajaknya duduk diruangan tamunya.

"Pada kemana?" Arron melihat sekeliling ruangan yang tampak sepi hari ini

"Biasa, pada kerumah sepupu gue."

Lyn menatap Arron, seolah-olah membaca pikirannya. "Agak jauh sih, jadi gue males ikut."

Arron mengangguk mengerti. "Yaudah cepet mandi."

**

Lyn melihat dirinya ragu-ragu dicermin. Sudah lama dirinya tidak pergi bersama Arron lagi, mungkin jika dihitung terakhir kali dirinya cukup dekat dengan Arron itu sekitar satu bulan yang lalu. Itupun hanya sekitar dua hari.

Lyn menuruni anak tangga terakhir dan mendapati Arron yang langsung menoleh kearahnya dan menampakkan senyumnya.

Arron melirik jam di ponselnya. "Untuk seorang cewek, lo ngapain aja cuma lima menit?"

Lyn mendelik. "Pokoknya gue mandi."

Arron langsung memegang tangan Lyn dan menggiringnya menuju kedalam mobil.

"Mau kemana?"

"Ke suatu tempat."

"Seriusan, ron."

LovelipopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang