Setelah Asha mengatakan kelemahan Lyn terhadap semua orang kini, semuanya manatap Lyn kasihan. Tak sedikit juga Lyn diolok-olok temannya karena ingatannya. Karena Arron, Lyn menderita sekarang.
Lyn yang dulu berusaha menutupi kelemahannya namun sekarang usahanya sia-sia. Mungkin jika Arron tak memperumit keadaan, bisa saja sekarang Lyn dan Arron sedang berbincang-bincang akrab bersama yang lain.
Sudah seminggu Lyn hanya bersama Clara disekolahnya, tanpa Teph dan Fox yang entah kemana. Fox sekarang lost contac dengan Lyn. Namun Teph masih saling chattingan dengan Lyn, tetapi setiap kali Lyn ingin menjenguk keadaan Teph kerumahnya, rumahnya kosong. Tak ada penghuni, begitu ucap satpam di kompleknya. Teph selalu mengalihkan pembicaraan tentang letak keadaannyasekarang.
Lyn tak akan merasa kumplit tanpa Teph, dimana ada Lyn disitu ada Teph yang selalu mendampinginya. Setidaknya sekarang ada Clara yang masih mau berteman dengan Lyn, tetapi Lyn tak akan pernah bisa menggantikan Teph dengan siapapun.
**
Lyn menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi karena para siswa sudah pulang kerumah, tanpa disengaja Lyn melihat Arron dan mereka saling bertatapan. Lyn hendak pergi dari situ, Lyn sudah muak terhadap Arron. Baru saja Lyn akan berbalik arah, Arron lebih dulu mencekal tangan Lyn.
"Tunggu, gue bisa jelasin," ucap Arron.
Lyn menatap Arron dengan penuh kebencian. "Tentu. Gue harus tau kenapa lo ngelakuin ini semua. Sampai- sampai lo ngerusak kepercayaan diri lo sendiri. Gue udah percaya sama lo tapi lo seenaknya buka rahasia orang sampai semuanya tau. Lo puas?"
"Lo gabisa nyalahin ini semua ke gue. Kenapa lo selalu nyalahin semuanya ke gue, sedangkan lo gapernah nyalahin Fox tentang apapun. Dulu gue selalu ada buat lo, Fox nggak. Dan gue lebih baik dari pada Fox"
"Gue nyalahin lo karena lo punya salah, Arron. Coba lo ngaca dan bandingin diri lo sendiri sama Fox, lo lebih banyak punya salah ke gue dari pada Fox. Gue tau lo lebih baik dari pada Fox, tapi seenggaknya Fox gapernah ngecewain gue," Lyn melepas paksa tangannya dari Arron.
Sebelum Lyn pergi jauh dari hadapan Arron, Lyn kembali berbalik arah ke Arron. "Denger, ini kayak di sinetron banget, gue tau. Tapi jangan berharap bakalan ada happy ending di antara lo sama gue."
Setelah itu, Lyn benar-benar kecewa terhadap mantan sahabatnya. Walau kata orang tidak akan pernah ada yang namanya mantan sahabat namun akan ada waktunya sahabat itu harus dilupakan.
**
Teph : Haii
Lyn : Cukup basa basinya Teph, gue capek sendirian disini. Ya walaupun ada Clara.
Teph : Ada masalah? Cerita ke gue sini.
Lyn : IYA GUE PUNYA BANYAK MASALAH DISINI. LO KEMANA HAH.
Teph : Gue masih belum bisa ngasih tau keberadaan gue. Semua masalah bakalan berlalu sendirinya, lo pasti bisa lewatin itu semua.
Lyn : Bacot lu(:
Teph : Lusa dateng ketempat biasa.
Lyn melepar kasar ponselnya ke arah kasur miliknya. Bagaimana bisa masalah seperti ini dibilang akan berlalu dengan sendirinya, Teph hanya belum tahu masalahnya seperti apa.
Terdengar suara ketukan pintu dari luar, Raffa muncul dari belakang pintu.
Raffa ikut menghempaskan dirinya kekasur, berdekatan dengan Lyn. "Mau ikut kagak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovelipop
Teen FictionCewek penyuka lollipop yang mengagumi seseorang dari jauh. Dulu, semakin kau mendekat, aku menjauh. Kini, semakin aku mendekat, kau menjauh. Mengapa? Tapi apakah kau tahu? Aku menyukaimu sekarang!