Lovelipop - 2

3.6K 266 17
                                    

"Edelyn bangun!" Teriak seseorang dari luar kamarku.

Aku terbangun, tak biasanya seseorang menyuruhku bangun. Akupun melihat ke alarm ku, dan ternyata disitu menunjukan 06.20. Memang sih cuma beda lima menit dari biasanya, tapi itu buat nyiapin lollipop buat kesekolah tau gak! GAWAT!

Gara-gara aku telat bangun, dan akhirnya aku tak sempat mengikat dua rambutku ini seperti biasa, dan aku biarkan terurai. Baru saja aku akan mengambil lollipopku di tempatnya, dan menghilang.

". . . ."

"MAA!! DIMANA LOLLIPOP PUNYA LYN?!" Teriakku sambil mondar-mandir dikamar.

"Ish! Jawab dong!" Ucapku dengan nada kesal.

Akupun tak mendapatkan satupun jawaban dimana lollipopku berada. Dan yang kutemukan hanyalah satu batang. Yasudahlah.

---------------------

"Oi Lyn!" Sapa Teph sambil melambaikan tangannya dan menghampiriku.

"Tumben lu," Ucap Teph sambil melihat ke arahku.

"Telat bangun. Udah yok kekelas," Jawabku sambil menarik tangan Teph.

----------------------

Bel pun berbunyi dan ternyata guru Matematika ku tak akan masuk ke kelas.

"Umm, Teph aku mau nanya," Ucapku ragu-ragu.

"Jangan pake aku-kamu. Gabiasa gue," Jawab Teph.

"Ok, aku mau nanya,"

"Ekhm,"

"Oh iya, gue mau nanya," Yaampun cuma karena aku-kamu doang ribet amat.

"Ya apaan,"

"Lo kenal sama orang yang waktu itu barengan sama dia ngga?"

"Ngga. Emang ada ya? Cowo kan maksud lu, bukan cewe?"

"E-m-iya cowo,"

"Lu suka sama dia? AKHIRNYA LO SUKA KE COWO!" Teriak Teph sampai seisi kelas melihat Teph.

"Ga, cuma nanya kok," Ucapku malas.

Suka? Ke seseorang? Ya mungkin gue cuma penasaran sama dia, gak lebih. Jadi kan kebawa gue-lo gara-gara Teph, wkkw.

"Kok ngga? Coba lo stalk cowo yang lu maksud kali aja dapet info apa gitu,"

"Ngenes banget,"

"Bukan ngenes Lyn! Normal woi!" Ucap Teph tak terima, karena sebenarnya Teph pun selalu ngestalk dia.

"Terserah lo deh."

-----------------------------

Bel istirahat berbunyi, Aku dan-- Ehm, Gue sama Teph ke kantin lagi karena cuma mau tau siapa cowo yang bareng dia.

Baru saja kami duduk, dia sudah lewat bersama orang yang kumaksud.

"Yang itu, sebelahnya," Ucapku.

"Masa lo gak tau?!" Jawab Teph dengan nada kaget.

"Lho? Emang siapa?" Jawabku dengan polos.

"Orang itu sekelas sama kita Lyn, masa gatau,"

"Lha? Sejak kapan?"

"Dari waktu itu juga udah sekelas. Masa udah dua bulan sekelas bareng dia masih gatau,"

"Ngga," Ucapku dengan nada polos.

"Namanya Evan, gue lupa nama panjangnya,"

Mungkin saat Teph menyebutkan namanya terlalu keras karena si pemilik nama langsung melihat lalu berjalan ke arah kami.

LovelipopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang