Vote dulu sebelum baca.
Udah votenya? Ok Thankyou, selamat membaca.
Oh ya, niatnya mau ganti cover lagi, nanti dehya aku upload di mulmed. Nanti kasih tau aku mending cover yang lagi dipake atau yang dimulmed. Ditunggu komennya ya!
***"Yaudah ayok mulai, yang ketunjuk batangnya itu yang kena tantangan, yang ketunjuk atasnya itu yang ngasih tantangan," Teph pun memutar lollipop itu dan ternyata batang lollipop itu menunjuk kepada Fox dan atasnya menunjuk kepada Teph.
Teph pun langsung tersenyum lebar, mengetahui bahwa rencananya bersama Clara berjalan dengan lancar.
Teph melirik Fox dengan seringaian licik yang ada diwajahnya. "Gue mau lo. . ."
Senyum Teph kini semakin mejadi-jadi, kini wajahnya sudah memerah saking menahan tawanya. "Gue mau lo fake couplean sama Lyn," dan kini, tawa Teph sudah berhamburan bersama Clara, "gaada penolakan."
Mata Fox dan Lyn langsung membulat setelah mendengar perkataan Teph. "Kok gue?" Tanya Lyn dengan nada memelas.
Sedangkan Fox, Fox menerima tantangan itu dengan tatapan licik. "Kalau dare nya dikasih ke Arron?"
Lyn menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya. "Pokoknya gue eng-gak ma-u kalau sama di-a," ucap Lyn terbata-bata dan penuh penekanan.
"Kalau sama Arron lo mau emang?" Tanya Teph memanas-manaskan.
Wajah Arron seketika berubah menjadi merah seperti halnya memakai blush on.
Lyn menengok ke arah Arron, sontak Arron langsung memalingkan wajahnya dari Lyn. "Nggak mau juga sih," ucap Lyn pasrah. "Tapi yang kena dare nya kan Fox! Bukan gue," ucap Lyn membentak.
"Puter satu kali lagi coba. Nanti kalau yang ketunjuknya si Lyn, dia yang jadi fake couplenya Fox," ucap Nathan menengahi ucapan mereka yang sedang saling berdebat.
Mereka pun memutar kembali lollipop tersebut, dan sayang sekali keberuntungan berada di pihak Teph. "See?" ucap Teph sambil menunjuk lollipop itu.
"Shit. Berapa lama?" Tanya Lyn sambil menggerutu kesal.
Teph melirik kearah Clara, seolah olah mendapatkan jawaban dengan melihat mata Clara. "Satu minggu," ucapnya.
Fox menghelakan nafasnya. "Truth or Dare aja. Jangan Dare doang, garame."
"Lo setujuin dulu yang tadi, nanti kita ganti," ucap Teph seolah-olah membuat kesepakatan dengan Fox.
"Ck. Terpaksa," ucap Fox sambil memukul tangan Arron yang dari tadi mukanya sudah memerah, dan Arron hanya pura-pura tak mendengar hal tadi.
Beberapa menit diisi dengan keheningan, setiap orang sibuk dengan pikirannya masing-masing. Clara pun melambaikan tangannya kedepan Fox dan Arron yang sepertinya sedang melamun dari tadi, entah kenapa. "Hey," Lalu dilanjutkan melambaikan tangannya kepada Lyn, Teph, dan Nathan, "Hay-hay kalian."
Fox yang terlebih dulu sudah sadar dengan lamunannya langsung berdeham dan membuyarkan lamunan mereka semua. "Ok, lanjutin lagi."
Kini, Clara yang memutar lollipop itu. Dan batang lollipop menunjuk kepada Arron, sedangkan atasnya menunjuk kepada Nathan. "Pilih," ucap Nathan dengan wajah datarnya.
"Mereka semua datar banget wajahnya, Arron doang kali ya yang kadang senyam-senyum sendiri," batin Lyn.
Nathan menatap Arron lalu matanya melirik kepada Lyn, setelah itu wajah Arron yang tadinya merah langsung berubah serius lalu seperti orang belum makan berhari-hari. Ya, bayangkan saja orang-orang dijalanan yang belum makan berhari-hari wajahnya seperti apa, maka wajah Arron sekarang pun seperti itu. "Aduh gue laper, ada cemilan gak nih?" Arron pun menatap Clara lalu beralih ke Lyn.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lovelipop
Teen FictionCewek penyuka lollipop yang mengagumi seseorang dari jauh. Dulu, semakin kau mendekat, aku menjauh. Kini, semakin aku mendekat, kau menjauh. Mengapa? Tapi apakah kau tahu? Aku menyukaimu sekarang!