Hari minggu. Hari yang tepat untuk dijadikan waktu bersenang-senang. Lyn memutuskan untuk beranjak pergi membeli lollipopnya yang telah habis, padahal Lyn baru saja membelinya lusa kemarin.
Rumah Lyn terletak sangat strategis, hanya tinggal berjalan kaki sekitar sepuluh menit, Lyn akan sampai di candy store langganannya.
Lyn berjalan sambil menatap gerak-gerik kakinya yang terus berjalan maju sambil memakan lollipopnya. Hingga tak disengaja, Lyn menubruk seorang gadis.
Lyn langsung mengulurkan tangannya kepada gadis itu, karena gadis itu tersungkur hingga tergeletak dijalan mengenaskan. Tak sedikit juga orang yang memperhatikan gadis itu. "Ma-maaf."
Gadis itu meraih tangan Lyn. "Lain kali kalau jalan itu liat-liat. Jangan merhatiin lollipopnya terus."
Lyn tersentak. Lyn melihat gadis itu dari ujung kepala hingga ujung kakinya, rupanya gadis itu masih SMP, terlihat dari bajunya yang berwarna biru-putih. Entah kenapa gadis itu masih masuk sekolah, padahal ini hari minggu. Mungkin ada kegiatan lain. Dan juga, Lyn sedikit tersinggung, gadis itu memanggilnya 'dek' padahal Lyn lebih tua dari orang itu.
Lyn mendelikkan matanya. "Maaf."
Gadis itu langsung meninggalkan Lyn tanpa mengucapkan permintaan maafnya juga.
Tanpa disadari, ternyata Lyn sudah sampai di tokonya.
Seorang pegawai menyapa Lyn, tak asing jika Lyn sering disapa oleh pegawai disitu karena Lyn sangat rutin membeli lollipop disitu. "Edelyn, mau beli lagi?"
Lyn mengangguk. "Ya, lima lusin aja."
Bagi Lyn, jumlah itu masih tergolong sedikit, Lyn mampu menghabiskan itu dalam waktu kurang dari seminggu.
"Tunggu ya," ucap Pelayan itu.
Tiba-tiba seorang lelaki tak dikenal menghampiri Lyn. "Buat berapa lama segitu?" tanyanya.
Lyn menoleh. "Eh? A-anu, semingguan," Lyn pun menggerakan dirinya untuk menjauh dari orang itu. Lyn membayar lollipopnya dikasir, lalu segera beranjak pulang kerumah.
**
Lyn sampai dirumahnya, sesekali membayang-bayang kelakuan laki-laki tadi. Tumben cowok suka lollipop, batin Lyn.
.Wajah laki-laki itu terus-menerus teringiang dalam fikiran Lyn. Lyn mengambil satu batang lollipop dan memasukkannya kedalam mulut. Akhirnya, Lyn terlelap tidur hingga pagi datang.
**
Suara alarm menganggu tidur Lyn, terpaksa Lyn bangun saat itu. Lyn terbangun tepat empat puluh lima menit sebelum pintu gerbang sekolah ditutup.
Untuk perempuan lain, mungkin waktu sedikit itu tak bisa dimanfaatkannya. Berbeda dengan Lyn, Lyn hanya tinggal mandi sebentar, dan mengikat rambutnya jika sempat, tidak lupa untuk memasukan beberapa lollipop ke tasnya.
**
Lyn duduk dibangku kelasnya tepat sepuluh detik sebelum ber berbunyi.
"Pelajaran fisika hari ini, huwee," ringis teman sebangku Lyn, sekalian dengan sahabatnya, Stephani, atau Lyn biasa memanggilnya dengan panggilan Teph.
Lyn menepuk punggung Teph. "Yang sabar."
Tak lama kemudian, guru fisika mereka yang bernama Wena datang. Tidak galak, hanya tegas, begitu menurut murid-murid dikelasnya.
Bu Wena menjelaskan beberapa materi baru kepada para murid didepan kelas.
Teph berbisik kepada Lyn. "dia tadi ngelewat," dia yang Teph maksud adalah orang yang Teph sukai, namun tak pernah Teph dapatkan. Mengenaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovelipop
أدب المراهقينCewek penyuka lollipop yang mengagumi seseorang dari jauh. Dulu, semakin kau mendekat, aku menjauh. Kini, semakin aku mendekat, kau menjauh. Mengapa? Tapi apakah kau tahu? Aku menyukaimu sekarang!