yesterday

417 44 36
                                    

PARK DAEHAN Entertainment

PRESENT

YESTERDAY

with

Park Jimin

Min Yoongi

A Fanfiction by Daehan77

sekian lama ia menekuni bidang pekerjaannya, baru kali ini Jimin merasa dunianya berputar saat ia mengemudikan ambulance yang membawa korban kecelakaan yaitu; kekasihnya sendiri

kemarin engkau masih ada di sini
bersamaku menikmati rasa ini
berharap semua takkan pernah berakhir
bersamamu
bersamamu..

kemarin - seventeen

warn! b×b! dldr!
angst, major character death

Menjadi seorang driver ambulance tidak semudah kelihatannya. Ada hati yang harus di kuatkan dan ada nyawa yang harus selamatkan. Kekuatan fisik dan mental juga di pertaruhkan. Dan pekerjaan itu adalah salah satu tantangan yang Jimin pilih dalam hidupnya tiga tahun yang lalu.

Sebab terbesar yang membuatnya menekuni pekerjaan ini karena ayahnya. Dulu saat beliau masih sakit sakitan, kondisinya kritis tapi Jimin bingung bagaimana membawa sang Ayah ke Rumah Sakit. Sampai pamannya memanggil ambulance dan para petugas itu dengan sigap membawa Ayahnya dan di tangani dengan cepat setelah sampai di Rumah Sakit.

Tepat waktu. Dokter bilang, terlambat sedikit saja Ayahnya tidak akan selamat. Jimin jadi tau kenapa sang driver ambulance mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi tapi tetap penuh dengan kehati hatian. Di dalam pikirannya hanya bagaimana sang pasien sampai di Rumah Sakit dengan cepat tapi selamat.

Hal kecil itu yang membuat tekadnya bulat untuk menjadi driver ambulance. Meski resikonya sangat besar, Jimin meyakinkan diri bahwa ia pasti bisa melakukannya. Yeah, buktinya ia sudah bertahan selama tiga tahun ini.

Selain dukungan dari kedua orang tuanya, ia juga mendapatkan dukungan penuh dari sang kekasih. Min Yoongi namanya. Ayah Yoongi adalah seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit yang sama dengan Jimin. Orang tua kekasihnya itu juga mendukungnya.


Tak terhitung jumlahnya berapa kali Jimin harus menghadapi pasien dengan situasi darurat yang berbeda. Serangan jantung, gejala stroke, korban kebakaran, korban tabrak lari, korban kecelakaan, korban penganiayaan, hampir seluruhnya pernah Jimin jumpai.

Hidupnya keras. Terlatih untuk selalu kuat menghadapi kematian di depan matanya sendiri. Selalu tau bahwa itu bukan salahnya karena terlambat membawa mereka ke Rumah Sakit, tapi karena Tuhan memang lebih sayang pada mereka.

Hati dan telinganya sudah kebal menghadapi caci maki dari keluarga pasien jika hal itu terjadi. Jimin di ajari untuk memaklumi hal tersebut. Siapa juga yang akan bisa dengan mudah berlapang dada jika di tinggal mati oleh orang yang di cintai?

Tapi, untuk hari itu rasanya Jimin tau apa yang mereka rasakan.

Hari itu hari senin, terlalu cerah untuk di katakan hari yang paling sibuk dan menyebalkan dalam satu minggu. Jimin suka melihat langit cerah, ia berangkat untuk bekerja dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.

Wings [my]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang