Until the End of My Breath

1.5K 127 2
                                    

Title :
Until the End of My Breath

Main Pair :
Park Jimin
Min Yoongi

Genre :
Romance, Hurt, etc

Warn! OOC! Bahasa campur aduk, kasar, frontal dan tidak sesuai EYD!

.
Song :
Fiersa Besari - Hingga Napas Ini Habis

.

Di tulis dalam rangka merayakan ulang tahun Park Jimin di tanggal 13 Oktober 2020.

Di tulis dalam masa bucin dengan lagu milik Fiersa Besari.

.
.
.

Bait bait lagu yang di tulisnya makin tidak beraturan, seolah tinta hitam di atas kertas putih itu hanyalah sebuah kata kata random tanpa makna. Memang nyatanya begitu. Di saat orang lain dengan lancar akan menulis kegelisahan hatinya di kala duka menerpa, Yoongi lain dari semuanya, ia justru tidak bisa menulis lagu jika ada sedikit saja kegundahan di dalam hatinya.

Terbiasa menulis lagu dengan mood baik membuatnya buntu tatkala ia memaksa menulis di saat moodnya sedang jauh dari kata baik. Gelas kopi di raihnya hanya untuk mendecak mendapati isinya telah kandas. Terlalu banyak kafein malam ini tapi kata deadline seolah mensugesti Yoongi agar kembali mengisi gelas kopi untuk yang ke sekian kali. Tubuhnya baru saja berdiri ketika terdengar suara di kepalanya yang begitu familiar.

"Jangan terlalu banyak minum kopi, Yoongi. Kopi tidak baik untuk kesehatanmu."

Hebatnya Yoongi kembali duduk, seolah kalimat itu adalah mantra untuknya tidak kembali mengisi gelas kopinya. Badannya ia bawa bersandar pada kursi putar yang ia duduki. Memejamkan mata lantas mendecak kesal. Sial, ini sudah beberapa bulan sejak mereka memutuskan berpisah. Lalu kenapa pria itu seolah masih ada di sekitar Yoongi? Ah, sejujurnya di pikiran Yoongi, atau mungkin di hatinya? Hanya Yoongi yang tau.

"Kau suka cheesecake kan? Makan itu saja. Aku meletakkan satu kotak di kulkas minimu."

Kali ini Yoongi berdiri untuk melangkah menuju kulkas kecilnya yang berada di pojok studionya. Tangannya terangkat untuk membuka pintunya dan ia hanya bisa mengedipkan mata ketika tidak mendapati kue keju kesukaannya. Sejujurnya ia sedikit kecewa yang kemudian membuatnya mengerang frustasi berujung mengambil gelas kopi dan mengisinya kembali. Persetan dengan kesehatan.

Tegukan pertama belum memberi efek apa apa, Yoongi kembali mendudukkan diri dan meletakkan gelas kopinya. Berkutat dengan bait lirik lalu meraih gelas kopinya. Tegukan kedua, masih tidak ada apa apa. Sempat tersenyum karena mengira bahwa mungkin lambungnya sudah mulai terbiasa dengan kopi. Dan tepat di tegukan ketiga, Yoongi sedikit terbatuk karena perutnya tiba tiba saja seperti di remas saat ia tengah meneguk kopinya. Gawat, jika pacarnya tau ia bisa kena marah.

Tertegun untuk sesaat sebelum tertawa miris. Bagaimana ia bisa lupa jika ia sendiri yang memutuskan untuk berpisah? Bodoh. Yoongi merutuki dirinya di tengah kesakitannya. Ponselnya berbunyi, mendecak pelan sebelum mengambilnya kasar dan melihat penelfonnya. Yoongi kira tadi atasannya yang pastinya jelas akan menanyakan tentang pekerjaannya. Tapi tidak, Yoongi tidak rabun untuk membaca nama seseorang yang tengah menghubunginya.

Wings [my]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang