ketika membuka mata, yoongi hanya butuh waktu lima belas detik untuk menyadari bahwa ia terbangun di salah satu kamar hotel yang letaknya di samping bar favoritnya, sangat terlihat jelas dari interiornya.
pertanyaannya adalah bagaimana bisa ia berakhir di sini?
jam menunjukkan pukul sembilan pagi. persetan dengan kuliahnya nanti. yoongi menemukan ponselnya berbunyi berada di atas nakas, mengetuk bahan kayu. mamanya menelfon.
"halo?"
"akhirnya di angkat! kamu dimana, sayang?"
"yoongi nggak yakin?"
matanya kembali memandang sekeliling. berhenti di dekat pintu masuk. ada dua pasang sepatu di sana. satu jelas miliknya dan yang satu begitu familiar untuk yoongi. ia mendesus begitu tau ia sedang bersama jimin.
"selama kamu sama jimin, berarti kamu aman. kamu sama jimin, kan?"
"iya."
"iya apa?"
"iya, yoongi sama jimin."
"jangan nakal, ya!"
lalu telfon di matikan. yoongi mendesus lagi. dia ini sudah dewasa, nakal apanya coba? ponsel kembali ia letakkan di atas nakas. kembali memandangi ruangan.
matanya menyipit. kenapa ruangan ini berantakan sekali? jasnya dan milik jimin tersampir di sandaran sofa. kemeja dan celananya tercecer di lantai. kemeja jimin bahkan ada di sudut ruangan, celananya menggantung di pinggiran ranjang.
kali ini matanya melotot begitu melihat boxernya berada di lantai juga. baru menyadari apa yang sebenarnya terjadi. tangannya spontan membuka selimut yang menutupi tubuhnya.
dan, yeah, seperti yang yoongi duga, ia telanjang. telanjang bulat. tanpa sehelai kain yang menutupi tubuhnya selain selimut yang dia sibak.
apanya yang aman, bangsat?!
"mandi sana."
dari pintu kamar mandi yang baru saja di buka, muncul park jimin yang setengah telanjang. hanya handuk putih yang menutupi pinggang ke bawah. tetes tetes air masih turun membasahi tubuh berototnya. kakinya berjalan menuju almari, mengambil handuk yang lebih kecil untuk mengeringkan rambutnya.
tidak menyadari pandangan shock dari yoongi.
jimin mengangkat alis begitu tak mendengar jawaban dari yoongi maupun langkah kakinya, artinya pemuda itu masih berada di atas ranjang. kepalanya menoleh dan menemukan yoongi yang sedang menatapnya seolah ia adalah penjahat kriminal buronan dunia.
"apa apaan tatapan lo itu?"
"apa apaan lo bilang?!"
habis sudah kesabaran yoongi. tangannya mengambil bantal yang berada tak jauh darinya dan melemparnya pada jimin. tepat mengenai bagian selatannya dan juga membuat handuknya terlepas.
sesaat jimin merasa beku karena tiba tiba terkena udara dingin dari ac. amarahnya terbakar melihat yoongi yang menatapnya sambil menyeringai dan berseru,
"satu sama, bro."
"bangsat, yoon!"
"anjing, park jimin!"
seringai di wajah yoongi mendadak lenyap ketika melihat jimin yang sama telanjang bulatnya dengan dirinya mendekat dengan cepat. secepat kilatan cahaya. pria itu tiba tiba saja sudah ada di depannya dan naik ke ranjang.
"mau apa lo, anjir?!?!"
"menurut lo, gue mau apa?"
"fuck you! jauh jauh lo, anjing!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wings [my]
Short Storybiarkan cinta mereka yang berbicara atau luka mereka yang bersuara serta rindu mereka yang tak pernah sirna. dari yoongi kepada jimin dan dari jimin untuk yoongi. ⤵ kumpulkan oneshot 1000+ words • minyoon only! d.e