Wings [my]

Basketball

•••

Title :
Basketball

Main Pair :
Park Jimin
Min Yoongi

-other cast-
Kim Taehyung

Genre :
Romance, Drama, Hurt, etc

Lenght :
Oneshoot 

Warn! Bahasa tidak sesuai EYD

•••

"Kau bisa menyembunyikan kesedihanmu dari orang lain, tapi tidak bagi mereka yang peduli padamu. Mereka tak perlu kata untuk tau lukamu."

•••

"Sialan!"

Jimin menendang kaleng bekas di jalanan dengan penuh rasa kesal. Menatap ke atas langit lalu mengerang frustasi.

Tadi, ia baru saja kabur dari pesta besar keluarga Jeon, rekan bisnis sang ayah. Begitu memalukan sebenarnya, karena sebab ia kabur adalah patah hati.

Berawal dari Jeon Jungkook, putra bungsu Tuan Jeon yang menghampirinya untuk mengenalkan sang kekasih yang adalah sepupu Jimin itu sendiri. Bahkan, ia sempat melotot pada Kim Taehyung, sang sepupu, yang di artikan oleh si pemilik senyum kotak itu begini, 'Idiot! Kenapa tidak memberitahuku kau punya kekasih?'

Bungsu Park itu juga pantang merebut milik orang lain, terlebih Jeon Jungkook, namja manis yang ia taksir itu adalah milik sang sepupu seperpopokannya.

Dan yang membuatnya kabur adalah karena di pertengahan acara tadi, Kim Taehyung melamar Jeon Jungkook dengan begitu sempurna. Di situ Jimin sadar, ia menyerah karena sudah kalah.

Memilih untuk pergi dari pesta itu karena, memang sudah tidak ada yang menarik lagi. Menenangkan hatinya yang sebenarnya tidak sesakit itu, karena mungkin ia memang baru menyukai Jungkook, belum mencintainya? Mungkin juga, karena ia sudah kalah sebelum menjejak medan perang?

Jika di hitung, ia bahkan baru empat kali bertemu dengan Jungkook.

Sudah di pastikan, sebelum ia sampai di apartementnya, ia pasti sudah melupakan Jeon Jungkook.

Naasnya, di pertengahan jalan, mobil yang di kendarainya tiba tiba berhenti. Ia nyalakan berkali kali, tapi, tak ada hasilnya. Membenturkan kepalanya ke stir mobil lalu turun dan memaki maki mobilnya yang bersalah itu seperti orang bodoh.

Tak sampai di situ. Begitu merogoh ponsel di dalam saku jasnya, peringatan low batt dan penonaktifan ponsel otomatis itu membuat Jimin menganga tak percaya.