Steva bersedekap dada menatap Sella yang ada di hadapannya. "Ada apa dengannya?" tanya Sella pada Sisi.
"Kamu nggak ingat apa yang sudah terjadi semalam?" tanya Sisi.
Sella menggelang. "Memangnya apa yang sudah kulakukan padanya?"
"Kamu mempermalukannya dengan meneriakinya banci di depan semua orang di club."
"Aku?"
"Ya kamu, siapa lagi?! Kamu hutang maaf padaku!" ketus Steva.
Sella mengatupkan kedua tangannya di depan Steva lalu meminta maaf. "Sorry, Stev. Aku khilaf ...."
"Khilafmu kebabalasan, ck!" ketus Steva lagi.
"Apa aku semabuk itu tadi malam?" tanya Sella penasaran.
"Aku juga heran. Kamu itu nggak punya toleransi sama alkohol, tapi berani-beraninya minum! Bikin aku jadi susah saja!" kesal Steva.
"Semalam Steva yang bopong kamu," ujar Sisi.
"Maafin aku Stev, janji deh aku nggak akan minum lagi. Kemarin hanya penasaran." ujarnya.
"Kalau mau minum sih terserah, tapi jangan nyusahin orang!" ketus Steva.
"Jadi aku dimaafin gak nih?"
"Ya, tapi kamu hutang traktiran!" sahut Steva.
"Oke, malam ini aku akan traktir kalian berdua."
"Malam ini?" Bingung keduanya.
"Malam ini kita hangout lagi seperti semalam kan?!" Sella terlihat antusias.
"Maksudmu clubbing lagi?" tanya Sisi.
Sella mengangguk antusias. "Iya, kita clubbing lagi malam ini."
"Kamu kenapa sih? Kenapa tiba-tiba jadi berubah begini?" tanya Sisi penasaran.
"Emangnya nggak boleh? Aku juga kan mau bersenang-senang. Toh aku sudah cukup umur untuk pergi ke tempat itu."
"Kita sih nggak keberatan, tapi bagaimana dengan kedua orangtuamu? Tante Reea pasti akan khawatir.”
"Itu biar jadi urusanku, kalian temani saja aku," ujar Sella.
"Kamu ini, berhentilah bertingkah kekanakan!" Steva terlihat tidak suka dengan ucapan Sella.
"Aku kekanakan?" Sella mulai kesal.
"Sebenarnya ada apa sama kamu? Kenapa kamu jadi berubah begini?" tanya Sisi.
"Aku nggak berubah, aku hanya ingin melakukan apa yang kumau. Apa aku salah?" tanya Sella.
Kedua temanya itu terdiam kaku saat melihat seseorang berdiri di belakang Sella.
"Clubing. Apa itu maumu?"
Sella menoleh dan mendapati Dio yang bertanya.
Sella balas menatap Dio dengan tatapan permusuhan. "Bukan urusanmu!" Sella membuang muka dari tatapan tajam Dio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle D, Please be Mine
RomanceWARNING!!! : Adult Content 21++ (On Going) "Sampai saat ini aku masih mencintaimu, Uncle!" ungkap Sella. Dia masih belum menyerah juga, batin Dio-Sang Paman. Dio menghela napas. "Oh, ayolah! Aku ini pamanmu, umur kita beda jauh. Aku sudah menganggap...