BAB 3 : Kenyataannya Tidaklah Tabu

15.9K 1K 118
                                    

"Apa-apaan itu tadi?"

Langkah Dio terhenti, dia mendapati Sella bersedekap dada di hadapannya. "Apanya?" tanya Dio balik.

"Perkenalan di depan kelas macam apa itu? Mengobral diri seperti itu, nggak ada wibawanya sama sekali!" cibir Sella.

"Kenapa kamu ngambek begitu? Apa karena mereka semua memberi julukan hot duda pada pamanmu yang tampan ini, huh?"

"Apanya yang hot duda, Uncle terlalu ge'er!" Sella mencebik sebal.

"Kalau nggak hot, mana mungkin kamu menyukaiku. Apa kamu berharap pamanmu ini berubah jadi pria tua, berkeriput, gendut, botak dan beruban?"

"Iya, aku berharap mereka semua melihat Uncle seperti itu!" ketusnya.

Dio terkekeh. "Cemburu, karena banyak yang menyukaiku, hem?"

Sella melirik kesal. "Sudah tahu tanya!"

Dio tersenyum lalu mengacak pucuk kepala Sella dan berkata. "Semangat ya, sainganmu bertambah banyak...."

"Uncle sengaja kan!"

Dio mengerling lalu pergi tanpa mau peduli dengan raut kesal keponakannya itu. Dio melambaikan tangannya saat Sella mengatakan kalimat ini. "Aku nggak akan menyerah!"

'Sebal!'

"Apa sih kurangku? Kenapa dia nggak pernah bisa melihatku sebagai wanita?" gumamnya.

"Hai Sayang!"

Seseorang menepuk bahunya. Sella menghela napas melihat sosok pria yang menyapanya itu.

Joshua Xander, adalah pria yang enam bulan belakangan ini selalu mengejar-ngejar Sella. Pemuda itu menyukai Sella sejak pertama kali melihatnya. Josua adalah Kating-nya dan pemuda itu tak mau menyerah meski sudah ditolak berkali-kali.

"Kamu lagi," desahnya malas.

"Memangnya kalau aku lagi kenapa? Toh nggak akan ada yang marah juga kan...."

"Memang nggak ada yang marah, cuma akunya yang lelah."

Sella kembali menghindar, namun Josua tak mau menyerah. Dia memilih untuk mengekori langkah gadis pujaan hatinya itu.

"Seperti biasa, judesnya kamu bikin aku makin penasaran."

"Kamu nggak capek apa, aku tolak terus?"

"Nggak...."

Sella menghela napas. "Aku kan sudah bilang, walaupun aku nggak punya pacar, tapi ada orang yang aku suka."

"Gampang, aku tinggal bikin kamu suka sama aku."

Sella menatapnya kesal, namun yang ditatap malah memberikan senyum manis. "Nggak akan semudah itu," ucap Sella.

"Aku tahu, makanya itu aku sedang berjuang."

Sella menghela napas lagi. "Suka-suka kamu deh...."

Joshua tersenyum senang. "Nah gitu dong, kasih aku kesempatan."

"Ck!"

Joshua meringis karena Sella sangat judes padanya, tapi dari hal itulah dia jadi sangat penasaran dengan gadis itu.

"Makan siang yuk, aku traktir," ajak Joshua.

"Makanku banyak loh, kamu bisa bangkrut," ancam Sella.

Bukannya takut, Joshua malah tertawa. "Tenang aku kaya kok...."

"Ck," decak Sella malas melihat kesombongan katingnya tersebut.

Uncle D, Please be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang