You - 37

4.3K 416 52
                                    

Andin terlihat sudah rapih dan begitu fresh pagi ini, sambil memoles make up nya sesekali andin melirik ke arah al yang masih terlelap.

Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi namun andin sengaja bersiap siap lebih awal karena hari ini rencananya ia dan cika akan meeting dengan beberapa tim yang akan mengurus cafe. Sedang al, suaminya itu telah memberi tahu andin bahwa ia harus meeting dengan client seharian ini sehingga tidak bisa mengantar atau ikut bersama andin dan cika.

"Aku masak dulu deh, nanti aja bangunin mas alnya." Ucap andin, ia pun bergegas keluar dari kamar. Andin mengeluarkan telur dan juga susu, karena rencanaya andin hanya akan memasak makanan simple yaitu omelete untuk sarapan mereka.

"Sialan lo ya ndin..!" Andin terkejut saat cika tiba tiba datang ke dapur dan mengomel.

"Apaan sih ci, pagi pagi dan ngomel." Protes andin dengan wajah santainya.

"Lo berdua tuh ga ada akhlak, lagi ada tamu malah bercinta.." Ucap cika masih dengan sewotnya.

Andin mengecilkan api kompornya lalu mengaduk aduk omeletnya dengan pelan. "Hahaha maaf ya, suami minta jatah. Dosa kalo ga dikasih." Jawab andin diikuti gelak tawanya.

Memang keduanya sedikit ceroboh,  disaat mereka tau dan sadar ada cika di apartemen mereka berdua justeru bercinta di dalam kamar.

"Masih syukur mas al ga minta jatah di sofa. Bahaya, pengen lo nanti." Ledek andin masih tertawa puasnya.

Entah mengapa bersama cika andin tidak terlalu malu ataupun jaim. Karena andin tau sekali bagaimana sikap wanita itu.

"Kampret emang lo berdua, besok besok ogah gw nginep disni lagi."

Andin masih tertawa, ia memindahkan satu omelete yang telah masak ke atas piring. Lalu wanita itu kembali membuat omelete keduanya.

"Hahaha sorry deh sorry ya." Pinta andin akhirnya.

Cika hanya merenggut kesal saja sebari memakani buah anggur yang ada di atas pantry dapur.

"Oh iya ndin, angga udah sadar katanya." Ucap cika memberi informasi. Cika ini memang salah satu orang ter update tentang berita dan beruntunglah cika selalu mengatakan berita apapun yang ia dengar pada andin..

"Really? Alhamdulillah.." Ucap andin yang begitu bahagia. "Ya udah nanti sebelum ke cafe kita ke rumah sakit dulu ya jenguk bang angga." Ujar andin lalu meletakkan omelete yang keduanya. Lalu wanita itu juga membuatkan omelete ketiga untuk cika.

"Siap, gw ngikut aja." Jawab cika menganggukkan kepalanya.

Keduanya terdiam sejenak lalu tiba tiba saja cika kembali bersuara. "Btw, al hebat ga sih ndin di rajang?" Ucap cika setengah berbisik.

andin melirik cika, lalu ia pun terkekeh geli mendengar pertanyaan cika ini.

"Urusan dapur itu, ga boleh di umbar." Ucap andin masih menahan tawa gelinya.

"Halaahh urusan dapur apaan? Ah mas pelan, ndin kamuu ahh.."

"Cika sialan...!"

Andin melempar kan sebuah jeruk pada cika yang sudah berlari ke arah kamarnya.
Wajah andin memerah, rupanya suara andin dan semalam sampai terdengar keluar dan sialnya cika juga mendengar mereka berdua.

Cika terkikik puas mendengar andin yang berteriak teriak dari arah dapur. Al juga terlihat terganggu, bahkan suaminya itu terlihat keluar kamar dengan wajah bantalnya.

"Kok teriak teriak?" Tanya al mengucek matanya.

"Ehh kamu sempe bangun ya mas. Maaf." Ucap andin melebarkan senyumannya.

You (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang