You - 22

4K 392 54
                                    

Andin pikir selama andin berada di bandung al akan rewel dan mengiriminya pesan atau pun menelponnya.

Namun harapan andin pupus ketika sampai sore pun al tidak ada menghubunginya. Andin ingin memgiriminya pesan tapi malu karena al pasti besar kepala nanti jika mengetahui andin yang sangat merindukan al saat ini.

"Ndin ayoo karaokean." Ajak angga yang tiba tiba sudah ada di kamar andin.

"Males ah bang." Tolak andin menggelengkan kepalanya.

Angga semakin mendekati andin, lalu tau tau angga membopong tubuh andin seperti tengah membopong karung beras di pundaknya.

"Bang turunin gw." Teriak andin memukul mukul punggung angga.

"Diem ah, ngapain lo ikut coba kalo cuma diem di kamar doang." Cibir angga begitu kesal karna andin sejak kemarin tak bergabung dengannya ataupun yang lainnya.

"Gw bete bang.."

"Ya ellah bete sama si al itu kan? Nohhh.."

Angga menunjuk satu sosok, yang tak lain adalah roy.

"Roy, dia ngapain disini?" Tanya andin berbisik pada angga. Namun pris yang di tanya justeru dengan santainya mengangkat bahunya.

"Andin.." Panggil roy mendekat ke arah andin.

Ia langsung merangkul bahu andin yang jelas saja berusaha mengelak dari rangkulan roy.

"Ayoo aku beliin makanan kesukaan kamu." Ajak roy menarik andin dengan paksa.

Andin mau tak mau akhirnya bergabung dengan roy dan juga teman teman kerja nya yang ada di club.

"Din ayo makan, enak banget ini." Ajak cika yang sudah lebih dulu melahap makanan yang dibawa oleh roy

"Ayo ndin makan.." Ajak roy menyodorkan makanan untuk andin.

Merasa tak enak untuk menolak, akhirnya andin pun memakan makanan yang dibawa oleh roy.
Karna ramainya teman temannya andin pun akhirnya menikmati kebersamaan nya bersama semua teman temannya hingga untuk sejenak andin lupa dengan sosok al.

Terlalu asyiknya, andin benar benar lupa bahwa al telah melarangnya untuk minum. Namun karena begitu banyaknya godaan akhirnya andinpun tak tahan dan ikut minum bersama teman temannya.

Bahkan hampir semua orang yang ada di tempat itu mabuk dak tak sadarkan diri.
Andin yang sudah bersiap untuk masuk ke kamarnya seketika melihat sosok roy yang di anggap andin adalah al berdiri di hadapannya.

"Mas.." Andin menjatuhkan tubuhnya ke dalam dekapan roy yang saat itu sudah mabuk seperti andin.

"Ndinn.." Bisik roy balas memeluk tubuh andin.

Lalu roy dan andin berjalan sempoyongan, dan masuk ke dalam kamar yang entah lah kamar siapa. Keduanya benar benar tak sadarkan diri hingga membuat andin tak tau apa saja yang telah dilakukannya bersama dengan roy.

***

Pagi harinya andin terbangun, ia melirik ke sekeliling kamar yang menurutnya sangatlah asing.

Andin berusahs bangun namun kepalanya terasa sangatlah sakit hingga membuat andin memilih untuk berbaring kembali.

"Non andin sudah bangun?"

Andin perlahan membuka matanya dan didapatinya sosok jimmy yang tak lain adalah salah satu anak buah omnya.

"Pak jimmy, kok bapak disini?" Tanya andin memijat kepalanya.

"Saya disuruh tuan untuk jagain non andin dan semalam non andin hampir saja.."

Andin memperhatikan jimmy yang menghentikan ucapannya, lalu andin mengingat ingat hal apa saja yang ia lakukan sebelum kehilangan kesadarannya.

You (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang