You - 24

4.6K 435 75
                                    

Ada suprise di part ini, siapain jantung kalian ya. 😁😁

2 hari sejak bertemu dengan om irvan hari ini rencananya al akan membawa andin kerumahnya dan membicarakan hubungan mereka pada sang ibu.

Walau al sangat gelisah, karena ia tau roy masih sangat berharap pada andin. Dan al tau ini akan menyakiti adik nya itu.

"Mas akau pakai ini aja ya?" Tanya andin menunjukkan sebuah dress pada al. 

Pria itu melirik ke arah andin yang saat ini hanya mengenakan baju kimono mandinya saja sambil menunjukkan sebuah baju dress pilihannya.

"Iya." Jawab al singkat, dan kembali melirik ponselnya.

"Ck, kebiasaan." Keluh andin.

Namun andin yang sudah mulai terbiasa dengan sikap al ini hanya bersikap cuek dan kembali masuk ke dalam kamar mandinya.
Andin mengenakan pakaiannya, dan setelah itu ia pun segera duduk di depan meja riasnya.

"Make up banget kamu ndin, mau ketemu siapa?" Tanya al melihat andin yang cukup tebal memoleh make up di wajahnya.

Andin meninggalkan semua peralatan make upnya lalu menghampiri al yang berbaring di ranjang. Ia  duduk di sisi ranjang lalu mendekatkan wajahnya pada wajah al.

"Kenapa sih sayang? Cantik ga aku?" Tanya andin yang begitu suka menggoda al.

"Biasa aja." Jawab al dengan cueknya namun mata al yang lekat menatap andin justeru menjadi jawaban bahwa bagaimana cantiknya andin saat ini.

"Masa sih?" Andin mendekati leher al, hingga al bisa mencium harum tubuh andin. Ia memejamkan matanya dan berusaha menahan gejolak dalam hatinya.

"Mas.." Andin sengaja mencium telinga al hingga tubuh al semakin menegang saja.

"Ndin, jangan macem macem." Peringat al.

Andin semakin menggoda al, ia justeru dengan isengnya berbaring di atas tubuh al.

"Andin.."

"Apa sayangku?"

"ndin please.."

Andin semakin suka saat suara al terdengar semakin berat saja. Ia tersenyum dengan puasnya, namun andin tak berhenti. Ia pun mengelua belakang kepala al dengan gerakan lembutnya.

"Huffttt..." Al terdengar menghela nafasnya beberapa kali. Dan ia pun sudah tidak bisa menahan dirinya lagi.

"Ndin, kamu.." Al mendorong pelan tubuh andin. Ia menatap mata andin dengan tatapan sayupnya.

Baru saja al hendak mencium andin, namun wanita nya itu justeru berdiri dari atas tubuh al.

"Yuk ah berangkat udah siang." Ajak andin dengan senyuman jailnya.

Al membulatkan matanya, ia menarik selimut dan menutupi setengah tubuhnya.

"Ayoo mas." Ajak andin sambil mengulurkan lidahnya meledek al yang saat ini menggeretakkan giginya.

Al berdiri cepat, lalu ia pun masuk ke dalam kamar mandi dan menyisakan andin yang tertawa puas melihat prianya itu.

"Haha, mas jangan lama lama ya. Aku di depan." Teriak andin.

Ia meraih tas, handphone serta membawa jas al ke ruang depan. Ia pun masih tertawa puas karena telah berhasil mengerjai al.

"Mas mas, maafin aku ya." Ucap andin masih terkikik geli.

***

Andin terus memperhatikan al yang tengah menyetir dengan wajah kesalnya. Andin tau ia cukup keterlaluan telah mengerjai al tadi, namun salahkan juga al yang selalu gengsian tidak mau memuji andin.

You (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang