You - 06

3.7K 347 64
                                    

Please like coment nya ya, dan kalau bisa share jga. Karena semakin banyak yg baca semakin semangat aku menulis. Apalagi kalo comemtnya menarik, suka lah aku. 😁😁

Happy reading guys..

"Jadi begini al, sepertinya mamah mau berhenti dari dunia bisnis." Ucap rosa akhirnya.

Al mengkerutkan dahinya, ia sedikit bingung mengapa tiba-tiba sang ibu mengatakan hal seperti ini.

"Kenapa mah?"

Rosa menggeser tubuhnya agar bisa lebih dekat dengan al, ia meraih tangan putranya itu serta menepuknya dengan pelan.

"Mamah ini sudah tua al, mamah mau beristirahat. Sebenarnya mamah tidak mau membebanai kamu karena mamah tau perusahaan kamu ini sedang diatas saat ini. But, you know al. Mamah hanya bisa mengandalkan kamu nak." Jelas rosa berusaha memberi pengertian dan penjelasan kepada al.

"Mamah tidak bisa memaksa roy untuk meneruskan perusahaan mamah, karena kamu tau sifat adik kamu itu kan? Dan mamah hanya punya satu anak lagi, yaitu kamu al." Lanjut rosa masih menggengam tangan al.

Al terlihat tetap tenang, ia tau saat ini akan tiba. Saat dimana ia harus bertanggung jawab dengan semua perusahaan yang keluarganya miliki.
Dulu saat sang ayah meninggal al mati-matian belajar dan mengambil tanggung jawab itu. Ia mengambil alih perusahaan alfahri disaat ia juga sudah membangun usaha nya sendiri.
Dan kini sang ibu yang memiliki sebuah perusahaanpun berniat menyerahkan perusahaannya untuk di kelola oleh al.

"Mamah harap kamu mau bantu mamah ya al." Mohon rosa dengan begitu penuh harapnya.

Al menaikkan tangannya yang lain hingga menepuk tangan rosa yang masih ada di atas tangannya. "Iya mah, al akan teruskan perusahaan mamah." Jawab al yang terdengar santai seakan tak ada beban sekalipun.

"Thank you so much al, mamah tau kamu memang paling bisa di andalkan." Ujar rosa yang langsung berdiri dari posisi duduknya serta merentangkan tangannya.

Al pun berdiri dari posisi duduknya lalu memeluk tubuh sang ibu.

"Kamu memang anak baik al." Bisik rosa mengelus punggung al dengan lembutnya. 

Setelah rosa selesai dengan urusannya wanita paruh baya itupun pamit pada al. Al kembali ke kursi kebesarannya, ia menjatuhkan tubuhnya dengan perasaan yang sangat lelahnya.

Tok tok tok...

"Masuk." Teriak al saat mendengar pintu ruangannya di ketuk.

Seorang wanita kembali masuk ke dalam ruangannya dengan menggunakan tongkatnya. Siapa lagi? Ya tentu saja dia adalah andin. Wanita yang 2 hari ini tak terdengar suaranya sama sekali.

"Hay mas." Sapa andin berjalan pelan ke arah meja kerja al.

"Kamu ngapain kesini?" Tanya al dengan ketusnya.

"Ya ampun mas bisa ga sih juteknya di ilangin dikit." Protes andin sebari meletakkan kotak makanan di atas meja kerja al.

"Aku tadi masakin kamu nasi goreng mas, makan yuk." Ajak andin yang tau tau sudah membuka kotak bekalnya..

"saya masih kenyang." Jawab al jujur. Tentu saja al memang masih kenyang karena baru saja menyantap makanan yang dibawa oleh sang ibu.

"Ya, sayang dong. Kamu cicipin dikit ya mas." Bujuk andin menyendokkan satu sendok nasi goreng dan mengarahkannya ke arah mulut al.

"Saya kenyang, kamu paham bahasa indonesia kan?!" Geram al yang sepertinya kehilangan kesabarannya.

"Ayolah mas dikit aja." Bujuk andin masih bersikap keras kepala.

You (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang