CHAPTER 6

10 2 0
                                    

Azalea sedang duduk sambil menatap lekat layar ponselnya di kantin bersama Sarah yang sedang memakan bakso. Nama kontak Biru yang kini tengah Azalea pandangi. Menimbang untu menghubungi Bitu atau tidak. Lalu apa alasan Azalea untuk menghubungi Biru.

"Lea! Gabung ya?" Dia adalah Eldo bersama dua yang lainnya yaitu Aldo dan Eno.

"Hah? Oh, boleh kak duduk aja." Azalea menyuruh Sarah untuk bergeser ke dekatnya untuk memberikan ruang kepada tiga orang yang masih berdiri.

"Kenal mereka bertiga?" Sarah bertanya sambil berbisik.

"Iya, mereka temen aku ngeband. Kak kenalin ini temen aku Sarah." Azalea memperkenalkan Sarah.

"Gue Eldo, Ini Aldo kembaran gue dan ini Eno. Maaf ya kita bertiga ganggu kalian soalnya gaada tempat kosong lagi."

"Gapapa kak santai aja."

Kedatangan mereka bertiga menghentikan Azalea untuk menghubungi Biru. Selama makan bersama, merea berlima banyak membicarakan hal sebagai perkenalan. Sebenarnya hanya mereka berempat karena Eno nampak tidak terlalu peduli dan banyak fokus pada makannnya.

"Azalea, ikut saya!" Tiba-tiba saja Biru datang entah darimana langsung menarik tangan Azalea tanpa mempedulikan yang lain.

"Kak Biru ada apa sih? Sakit!" Azalea berusaha melepaskan cengkraman Biru yang membuat tangannya perih dan bisa dipastikan akan memerah.

Mendengar rintihan Azalea membuat Biru berhenti dan menatap tangannya yang menggenggam Azalea terlalu erat. Biru melepaskannya dengan rasa bersalah. Ia menatap Azalea yang terlihat meringis kesakitan.

"Maaf."

Azalea yang mendengar Biru meminta maaf apalagi dengan nada bersalah itu membuat ia menatap Biru dengan tatapan yang tidak bisa ditebak.

Matanya, sekarang aku bisa lihat ada kehidupan disana. Keduanya tak lagi hampa Kak Biru Cuma kesepian.

"Gak apa-apa kak." Azalea menggosok pergelangan tangannya yang masih perih. "Tapi ada apa ya?"

"Kenapa gak telepon?"

"Ah, itu saya gak punya sesuatu buat ngehubungin kakak." Seebenarnya Azalea bingung harus bagaimana menghubungi Biru. Azalea bukan tipe orang yang suka memulai suatu komunikasi.

"Azalea kamu tau maksud saya."

"Yaudah kalo gitu sekarang aku telepon nomor kak Biru biar kak Biru bisa dapet nomor aku." Azalea mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak Biru. Setelah ketemu lalu ia melakukan panggilan ke Biru.

"Udah ya kak. Sekarang kak Biru udah dapet nomor aku, jadi aku pergi dulu." Setelah menunjukkan layar ponselnya yang terlihat sedang dalam panggilan ke nomor Biru, Azalea pergi meninggalkan Biru dalam kecanggungan karena ulah Biru sendiri.

"Azalea, siapa kamu sebenarnya." Sampai saat ini, Biru masih penasaran dengan Azalea. Ia pikir Azalea adalah jawaban yang selama ini ia cari. Jawaban untuk rahasianya.

Sementara itu Azalea telah kembali ke meja kantin tempat dimana teman-temannya berada. Ia berusaha menyembunyikan tangannya dari yang lain. Karena warna merahnya sangat terlihat dan bisa saja membuat teman-temannya khawatir.

"Ada urusan apa sama Biru?" Eldo yang pertama kali bertanya setelah kepulangan Azalea.

"Gaada apa-apa kok, cuma sedikit urusan aja." Azalea tidak salah bukan bilang begitu.

"Ada apa loh? Kayaknya sering banget aku liat kak Biru nyamperin kamu." Sarah menggoda Azalea karena memang Sarah mencium sesuatu yang berbeda.

"Apa sih Rah, gaada apa-apa kok bener."

BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang