CHAPTER 12

6 1 0
                                    

Acara untuk penyambutan mahasiswa baru sebentar lagi akan dimulai. Sekitar lima belas menit lagi giliran Eno dkk, untuk tampil. Tetapi yang menjadi masalah adalah Azalea, gadis itu belum datang hingga membuat ketiganya kebingungan. Eldo sudah menelepon berkali-kali tapi tak unjung diangkat. Aldo sudah bertanya pada Sarah kalau-kalau Azalea ada bersamanya. Namun katanya Sarah juga belum melihatnya dari tadi.

"Huh.. Huhh.. Aduh maaf kak aku telat." Azalea berhenti sambil berdiri dan menumpukan kedua tangannya pada lutut. Nafasnya terengah-engah dengan keringat yang bercucuran.

"Duduk dulu Lea." Aldo mempersilahkan Azalea duduk di kursi yang ia tempati.

"Kemana aja sih?" Eldo bertanya sambil memberikan botol minuman pada Azalea.

"Tadi,, tadi pas mau berangkat, mamah aku tiba-tiba dateng dari Bandung." Azalea menyimpan botol itu di lantai.

"Ohh, berarti mamah kamu masih ada disini?" Azalea menatap Aldo yang menanyakan keberadaan mamahnya sekarang. Ia mengulas senyum tipis.

"Ngga, mamah udah pulang." Eno yang hanya memperhatikan mereka menyadari raut wajah Azalea berubah ketika bilang bahwa mamahnya pulang.

"Ke backstage!" Tanpa banyak bertanya keempatnya langsung berjalan bersama ke backstage karena memang setelah ini adalah giliran mereka.

Kini mereka sudah berada di atas pangung. Setelah bersiap-siap dengan alat musik mereka waktunya kini mereka tampil. Terlihat kini ketiga lelaki itu menatap pada satu-satunya perempuan diantara mereka. Dalam hatinya mereka bersyukur Lisa bisa membawa Azalea diantara mereka. Lihatlah, tidak ada raut gugup sama sekali di wajah manis Azalea. Tidak sulit juga untuk mereka berlatih bersama memainkan lagu yang cukup sulit karena Azalea memang sudah mahir.

Intro pun dimulai oleh Azalea. Lalu suara Eldo mulai terdengar menyanyikan bait pertama dari lagu yang mereka bawakan. Muse – Time is Running Out adalah lagu yang mereka pilih. Mereka melatihnya berkali-kali untuk menampikan kualitas sempurna. Permainan apik mereka mengundang decak kagum dan tepuk tangan meriah di setiap part terbaik yang mereka suguhkan. Suara Eldo sangat cocok untuk lagu seperti ini. Penampilan mereka membuat banyak orang merinding mendengarnya karena instrumen musik yang luar biasa.

Penampilan mereka diakhiri dengan tepuk tangan meriah dan juga sorak ramai para penonton yang puas dengan penampilan mereka. Mereka berempat berpelukan terharu. Meskipun bukan kali pertama Azalea, Aldo, Eldo dan Eno naik panggung, tetapi ini adalah kali pertama mereka berempat tampil bersama. Belum pernah juga keempatnya menampilkan musik yang sempurna seperti ini. Ini karena kerjasama dan kecocokan mereka dalam bermusik.

"Cakep Lea!!" Eldo dan Azalea bertos ria, bahagia karena merasa puas.

"Kak Eldo suaranyaaaa, waw banget!! Keren sih." Azalea menunjukkan kedua jempolnya pada Eldo dan langsung mendapat tawa renyah dari Eldo.

Aldo mengulurkan tangannya pada Azalea, dan dengan kebingungan Azalea menerima uluran tangan itu. "Bagus Azalea!!"

"Kolot banget sih lo Al!" Eldo melepaskan jabatan tangan kedua orang tersebut.

"Hahahaha. Gapapa lagi, si Leanya aja ga protes."

"Ehh bego, itu Cuma ngehargain lo doang. Dalem hatinya padahal ketawa ngeledek."

Tiba-tiba saja tangan Eno mengelus puncak kepala Azalea. Tindakan itu membuat tiga orang disana membeku dan menatap Eno. Aldo dan Eldo saling menyikut, mereka rasa ada sesuatu diantara dua orang itu. Mereka juga sudah tahu dari lama kalau keduanya lebih dekat.

"Ikut gue!" tangan Eno masih bertengger manis di puncak kepala Azalea. Eno menggiring Azalea untuk mengikutinya.

"Kak Aldo, kak Eldo, duluan yaa! Jangan lupa traktiran baksonyaa." Tangan Azalea melambai-lambai pada dua insan itu. Tapi di tempatnya, Aldo dan Eldo bisa melihat sesuatu yang aneh di lengan dua orang yang tengah bejalan menjauh itu. Disana ada gelang yang persis sama. Keduanya baru menyadari karena tangan kiri Eno ada di kepala Azalea hingga terlihat jelas dan tangan kanan Azalea yang melambai kearah mereka juga memperlihatkan secara tidak langsung gelangnya.

BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang