Bel pulang sekolah telah berbunyi. Murid-murid bersemangat membereskan peralatan sekolah mereka di atas meja dan memasukkannya kembali ke dalam tas. Guru yang mengajar mengakhiri pelajarannya dan mengucapkan salam perpisahan lalu melangkah keluar kelas.
Murid-murid juga beranjak dari tempat duduk mereka dan melangkah keluar kelas.Jisung dan teman sebangkunya -Hanjis- paling terakhir keluar dari kelas karena tidak ingin berdesakan dengan murid-murid lain yang sudah tidak sabar ingin pulang.
"Kau pulang dengan siapa?" tanya Hanjis pada Jisung.
"Dengan kak Jaemin" jawab Jisung.
Hanjis menganggukkan kepalanya. Semuanya telah tahu kalau Jaemin adalah kakak sepupu Jisung setelah berita menghebohkan saat Jaemin dan Jisung pertama kali berangkat bersama ke sekolah. Jisung pun menjelaskan kepada mereka semua yang bertanya kalau ia dan Jaemin adalah sepupu. Jika Jisung mau meladeni orang-orang yang bertanya berbeda dengan Jaemin yang bodo amat dengan gosip-gosip tentang dirinya toh Jaemin juga tidak keberatan digosipkan pacaran dengan adik sepupunya itu.
Jika ada yang bertanya kepada Jaemin hubungan dirinya dan Jisung, Jaemin pasti akan berucap "apa itu masalah besar untuk mu?", "Berhentilah mengurusi privasi ku!", "jangan melewati batasan!". Itulah kenapa banyak yang gentar jika bertanya tentang hubungan Jaemin dan Jisung lebih jauh, karena Jaemin tidak akan pernah menjawab pertanyaan mereka.
"Kak Jaemin~" Jisung menghampiri Jaemin dan memeluknya manja membuat Jaemin tersenyum sembari membalas pelukan yang lebih muda. Keduanya lupa akan atensi dari orang lain yang iri dengan tingkah uwu keduanya. Siapa lagi kalau bukan Hanjis.
- Hanjis - terpesona saat pertama kali melihat senyum tulus Jaemin untuk Jisung sebelum kemudian berdehem untuk menyadarkan kakak-adik sepupu itu kalau masih ada dirinya disini.
Jisung menjauhkan diri dari Jaemin dan tersenyum canggung dengan kedua pipi yang memerah malu. Melihat itu Hanjis refleks mencubit kedua pipi mochi Jisung. Gemas dengan tingkah teman sebangkunya itu, mengabaikan atensi dari Jaemin.
"Kenapa kau imut sekali sih? Aku kan jadi ingin gigit" Hanjis gemas.
"Minho sudah menunggu mu di mobilnya, jangan membuatnya lama menunggu" ucap Jaemin datar yang membuat Hanjis menghentikan aksinya mencubit pipi mochi Jisung.
"Baiklah kalau begitu aku pulang dulu" Hanjis tersenyum lebar pada Jisung lalu melangkahkan kakinya pergi dari situ.
Jaemin memutar bola matanya malas sembari berdecak pelan. Melihat ekspresi suram kakak sepupunya itu membuat Jisung mengembangkan senyum lebar, menurutnya Jaemin sangat menggemaskan jika sedang cemburu.
"Kak Jaemin cemburu?"
"Tidak!"
"Fix kak Jaemin cemburu" Jisung berucap semangat.
Jaemin memutar bola matanya malas lalu segera masuk ke dalam mobil dan kemudian disusul oleh Jisung.
"Hei kak, jangan cemburu. Jwii sama Hanjis itu udah kaya anak kembar dan lagi Hanjis udah punya pacar. Jwii kan cuma punya kak Jaemin"
"Hm"
Jisung menggembungkan pipinya mendengar respon dingin Jaemin. Menggenggam tangan Jaemin, Jisung mencium lembut pipi kakak sepupunya itu.
"Jangan marah kakak"
"Kakak gak marah"
"Lalu?"
"Cuma gak suka"
"Tapi mukanya jelek gitu kaya orang marah, Jwii takut" Jisung menunduk.
Jaemin menghembuskan napas perlahan, mana bisa Jaemin marah sama adik sepupunya yang menggemaskan ini. Mana ekspresi nya seperti kucing yang sedang di marahi majikannya, kan Jaemin tidak tega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Cousin 🔞
FanfictionSalah apa sih Jaemin di masa lalu sampai punya adik sepupu binal? Dapatkah di sebut sebuah kesialan jika Jaemin sendiri menikmatinya? Hanya kisah Jaemin dan Jisung yang menjalani hubungan yang rumit. Saling mencintai namun terhalang restu keluarga k...