Chap 4

45.5K 1.7K 167
                                    

Jisung membuka kelopak matanya perlahan. Menoleh ke samping namun tidak melihat sosok kakak sepupunya. Jisung meringis saat mengubah posisinya menjadi duduk. Tubuhnya seakan remuk karena pergumulan panas nya dengan Jaemin beberapa jam yang lalu.

Bercak darah di sprei terpampang jelas membuat rona merah di pipi Jisung. Ia merasa dirinya seperti jalang sekarang. Andaikan saja ia tidak menggoda Jaemin tadi pasti saja kejadian ini tidak akan terjadi.

Jisung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Rasanya sangat memalukan bagi Jisung saat mengingat betapa ia sangat menikmati sentuhan Jaemin di tubuhnya tadi.

"Apa kak Jaemin akan menjauhiku setelah ini? Tetapi bukankah kak Jaemin juga sangat menikmati pergumulan panas kami tadi?" Jisung bertanya pada dirinya sendiri.

Cklek!

Pintu kamar terbuka menampilkan Jaemin yang telah mengenakan baju kaos berwarna putih lengan pendek dan celana training hitam. Jisung menarik selimutnya sampai menutup lehernya dan menundukkan kepalanya, tidak berani untuk menatap Jaemin.

"Kak Jaemin, Jwii--"

"Jangan katakan apapun Jisung" sela Jaemin "sekarang lebih baik bersihkan dirimu, kakak sudah menyiapkan makan malam di bawah"

Jisung mengangguk lalu menyibak selimut nya menunjukkan kulit putih mulus dengan karya Jaemin yang tercetak jelas.

"Kau menggodaku?"

"T-tidak" gugup Jisung.

Jaemin melangkahkan kakinya mendekati Jisung lalu kemudian menggendongnya menuju kamar mandi dan menaruhnya di bathtub. Setelah itu Jaemin mengisi bathtub dengan air hangat untuk Jisung berendam.

"Terimakasih kak" Jisung masih menundukkan kepalanya. Rasanya sangat canggung sekarang mengingat pergumulan panas yang mereka lakukan beberapa jam yang lalu.

"Sakit?" Jaemin bertanya. Raut wajahnya sangat terlihat kalau ia sedang khawatir pada adik sepupunya itu.

"Sedikit" jawab Jisung pelan namun masih bisa di dengar oleh Jaemin.

"Kau berendam lah dulu kalau sudah selesai nanti panggil saja kakak" Jaemin mengacak lembut rambut hitam Jisung lalu melangkah keluar kamar mandi.

Jisung merona. Ia pikir Jaemin akan menjauhinya tadi tetapi sepertinya dugaannya itu salah.

"Maafkan Jwii ayah, bunda, om, tante. Jwii telah membuat kalian kecewa karena keegoisan Jwii" gumam Jisung dan tanpa sadar setetes air matanya mengalir membasahi pipinya.

*****

Jisung berjalan pelan keluar kamarnya setelah mengenakan pakaian nya. Sesekali ia meringis saat menuruni anak tangga. Jisung tidak ingin merepotkan Jaemin karena jujur ia masih malu pada kakak sepupu nya itu.

"Kenapa tidak panggil kakak tadi?" Jaemin bertanya pada Jisung yang melangkah mendekat kearahnya.

Jisung menggeleng kecil "tidak apa, Jwii bisa sendiri" ucapnya sambil mendudukkan dirinya di samping Jaemin.

"Duduk sini" Jaemin menepuk pahanya meminta Jisung untuk duduk di pangkuannya.

"Disini saja" tolak Jisung. Maniknya fokus pada layar televisi yang sedang menayangkan film Frozen.

Jaemin tidak suka penolakan. Oleh karena itu ia mengangkat tubuh Jisung untuk duduk di pangkuannya yang membuat Jisung memekik karena terkejut. Jisung menyandarkan punggungnya di dada Jaemin sedang tangan Jaemin melingkar sempurna di pinggang ramping Jisung.

Dari jarak sedekat ini Jaemin bisa menghirup aroma candu Jisung yang memabukkan. Jaemin mendekatkan wajahnya ke leher Jisung, di cium dan sesekali di gigit gemas yang membuat Jisung merasa geli.

Naughty Cousin 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang