Jaemin dan Jisung sedang dalam perjalanan pulang. Hari ini para murid di pulangkan lebih cepat di karenakan para guru ingin mengadakan rapat. Dan tentu saja hal ini di sambut semangat oleh para murid.
Sesampainya di halaman rumah, Jaemin menghentikan mobilnya dan turun lebih dulu lalu kemudian barulah Jisung. Jaemin mendudukkan dirinya di sofa dan memejamkan matanya namun itu hanya sebentar saat Jisung dengan lancangnya duduk di pangkuannya dan mengalungkan kedua tangannya di leher Jaemin. Tidak hanya itu bahkan adik sepupunya itu dengan berani menggesek bokongnya yang membuat kejantanan Jaemin di bawah sana terbangun.
"Kak Jaemin" panggil Jisung manja.
Jaemin menatap Jisung tajam dan memberi isyarat untuk turun dari pangkuannya. Namun bukannya menurut Jisung malah lebih menggoda Jaemin dengan mendekatkan wajahnya ke ceruk leher Jaemin dan mengecupnya lembut.
"Jisung, apa kau tidak di ajarkan sopan santun pada yang lebih tua?" Jaemin berucap datar. Berusaha menutupi dirinya yang tergoda karena perlakuan nakal Jisung.
Jisung tersenyum dengan wajah polosnya membuat Jaemin berusaha untuk tidak membdsm adik sepupunya ini.
"Jwii sudah di ajarkan semua tapi Jwii mau di ajarkan buat anak sama kak Jaemin" Jisung mengerjapkan maniknya lucu sembari mempoutkan bibirnya.
Sedang Jaemin menghela napas panjang. Kesalahan apakah yang ia lakukan di masa lalu sampai mempunyai adik sepupu seperti Jisung. Berlagak polos di depan banyak orang tetapi siapa sangka adik sepupunya itu tidak sepolos yang terlihat dan semua itu hanya Jaemin yang tahu.
"Jisung, turun sekarang atau tidak--"
"Atau tidak apa kak Jaemin?" Jisung berbisik lembut di depan bibir Jaemin.
Detik berikutnya Jisung membulatkan matanya terkejut saat Jaemin mencium bibir nya. Hanya sekedar menempel. Perlahan Jaemin membuka kelopak matanya untuk melihat reaksi Jisung dan benar saja adik sepupunya itu terkejut dengan tindakannya barusan. Merasa tidak ada perlawanan Jaemin memberanikan diri untuk melumat lembut bibir Jisung dan kedua tangannya melingkar di pinggang ramping Jisung.
Jisung perlahan menutup kelopak matanya sembari membalas ciuman Jaemin dengan amatir. Ini pertama kalinya bibirnya di cium seseorang dan orang yang pertama itu adalah kakak sepupu nya sendiri.
"Emhhh...."
Kejantanan Jaemin semakin menegak dibawah sana dan Jisung bisa merasakannya. Sebuah ide jahil muncul di dalam pikiran Jisung. Dengan berani ia menggesekkan bokongnya di atas kejantanan Jaemin yang membuat Jaemin mengerang di sela ciuman mereka.
"Kau terlalu nakal Jisung" bisik Jaemin di depan bibir Jisung.
"Jwii nakal sama kak Jaemin saja bukan sama yang lain"
Jaemin menahan tengkuk Jisung lalu membawanya kedalam ciuman panas dan menuntut. Jaemin tahu ini salah tidak seharusnya ia melecehkan adik sepupunya sendiri seperti ini. Tetapi bagaimanapun Jaemin juga manusia biasa yang bisa tergoda jika di pancing terus menerus.
Ciuman Jaemin turun ke leher Jisung. Menyesapnya sampai menimbulkan tanda kemerahan yang mungkin sulit hilang sampai beberapa hari kedepan. Jisung mendongakkan kepalanya memberi akses pada Jaemin untuk memberikan tanda lebih banyak.
Seragam keduanya kini telah berantakan. Hawa di ruang tamu terasa lebih panas bersamaan dengan nafsu yang semakin memburu di dalam diri kakak dan adik ini.
Jaemin menghentikan perbuatannya membuat Jisung menatapnya kecewa. Ia sudah sangat terbuai dengan permainan Jaemin tapi Jaemin malah berhenti. Jaemin menatap adik sepupunya yang sudah sangat berantakan akibat ulahnya itu. Tatapannya yang sayu, wajahnya yang berubah kemerahan, dan bibirnya yang sedikit membengkak akibat ciuman panasnya.
"Maafkan kakak, Jisung" Jaemin mendekatkan wajahnya dengan wajah Jisung. Menangkup kedua pipi mochi Jisung lalu menggesekkan pucuk hidungnya dengan pucuk hidung Jisung.
"Apa ini pertamanya bagi mu?" Jaemin bertanya.
Jisung menganggukkan kepalanya.
"Jwii sudah suka dengan kak Jaemin sejak pertama kali melihat kak Jaemin di acara keluarga tahun lalu. Sejak saat itu Jwii sudah bertekad untuk mendapatkan kak Jaemin" manik Jisung sudah berkaca-kaca menatap Jaemin.
"Tapi ini salah sayang" hilang sudah sikap dingin Jaemin pada Jisung. Adik sepupunya itu berhasil menghancurkan pertahanan nya. Padahal dirinya sudah bertekad untuk tidak jatuh tetapi semua itu sudah gagal.
Air mata Jisung sudah jatuh ke pipinya. Rasanya sangat sakit mengingat penghalang mereka adalah keluarga. Apa Jisung harus menyerah dengan cintanya? tetapi alasannya kemari untuk memperjuangkan cintanya. Lagipula kenapa cinta pertamanya harus Jaemin? Kenapa harus kakak sepupunya? Kenapa ia harus jatuh cinta pada seseorang yang tidak bisa ia miliki pada akhirnya?
Pertanyaan itu terus berputar di dalam otak Jisung sampai akhirnya kalimat gila terucap di bibirnya yang membuat kewarasan Jaemin menghilang dan menganggukkan kepalanya dengan ucapan Jisung.
"Kak, bisakah kita lupakan siapa kita sebenarnya? Lupakan status sepupu kita. Di sini sekarang hanya ada kak Jaemin dan Jisung saja"
•
•
•
•"Kakhhh....akhhh....."
Jaemin menghentakkan pinggulnya, menusuk lebih dalam hole Jisung. Keduanya sudah basah oleh keringat. Kasur Jaemin yang semulanya rapi kini sudah sangat berantakan bahkan seragam keduanya sampai pakaian dalamnya sudah tercecer di lantai. Air mata Jisung terus mengalir, rasanya sangat sakit tapi juga nikmat di saat yang bersamaan.
Setelah kalimat gila yang keluar dari mulut Jisung tadi. Jaemin segera menarik Jisung ke kamarnya dan melempar tubuh Jisung keatas kasurnya. Mereka berdua sudah sepakat untuk melupakan siapa mereka sebenarnya.
"kak Jaemhhh....."
Desahan Jisung putus-putus ketika Jaemin menghentak nya pada titik nikmatnya. Jaemin yang semakin menggila tidak hentinya menusuk lebih dalam hole Jisung.
" fuckhhh...Jisunghh..."
Ritme Jaemin semakin menggila. Kaki jenjang Jisung mengalung pada pinggang Jaemin, mengikat kakak sepupu nya itu untuk bergerak lebih dalam. Jisung merasakan pusaran kejang dan nikmat luar biasa di dalam permainan Jaemin.
"JAEMHHH.....AKHH...."
Jisung mencapai klimaksnya. Rasanya sungguh luar biasa kali ini. Jaemin menggeram saat hole Jisung menjepit kejantanannya di bawah sana.
"Jisunghhh...kau sangat sempit babyhh"
Jaemin menghentakkan kejantanannya lebih keras membuat tubuh Jisung yang berada di bawahnya terhentak-hentak. Tiga sentakan kuat terakhir dari Jaemin mengakhiri semuanya. Jaemin telah mencapai klimaksnya juga. Beruntung sebelum membobol Jisung, Jaemin teringat untuk mengambil kondom yang ada di laci meja nakas nya. Akhirnya setelah sekian lama menyimpan barang itu, Jaemin bisa menggunakan nya juga.
Jaemin berbaring di samping Jisung lalu menyelimuti tubuh keduanya dengan selimut. Jaemin mengecup singkat dahi Jisung yang tertidur karena kelelahan setelah pergumulan panas mereka sebelum akhirnya menyusul nya ke alam mimpi.
'Urusan nanti biarlah nanti, tidak apa untuk menjadi egois kan?'
~TBC~
Maafkan Simi yang upnya lama, bener kata kak Riaxxx123 nulis book kapal hantu tuh banyak tantangan nya😭. Masalahnya di mood yang naik turun dan nyari asupannya sulit banget kaya nyari harta karun aja.
See you next chap 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Cousin 🔞
FanfictionSalah apa sih Jaemin di masa lalu sampai punya adik sepupu binal? Dapatkah di sebut sebuah kesialan jika Jaemin sendiri menikmatinya? Hanya kisah Jaemin dan Jisung yang menjalani hubungan yang rumit. Saling mencintai namun terhalang restu keluarga k...