Bel pulang telah berbunyi sedari tadi, hanya saja Yeonjun masih belum beranjak dari kursinya karena sibuk bermain game. Diliriknya jam tangannya yang menunjukkan pukul 4 sore lalu kemudian ia beranjak dari duduknya. Yeonjun membawa tas Jaemin yang ditinggalkannya dan dititipkan pada Yeonjun untuk nanti di bawa pulang.
Jaemin dan Jisung telah pergi beberapa jam yang lalu. Rencananya memang mereka akan kabur ke Daegu setelah pulang sekolah tetapi karena Jisung ingin menghindari Soobin maka mereka pergi ke mansion Yeonjun lebih awal.
Yeonjun melangkah di koridor yang mulai sepi sembari membawa dua tas yang merupakan miliknya dan milik Jaemin. Sesampainya di parkiran ia memasuki mobilnya dan menaruh tas miliknya dan milik Jaemin di kursi di sebelahnya. Saat Yeonjun ingin memutar kunci mobilnya netra nya tidak sengaja menangkap Soobin dan seorang perempuan tengah berbicara di dekat mobil Soobin. Ekspresi mereka tampak serius dan tidak lama keduanya masuk ke dalam mobil.
"Sepertinya mereka sedang merencanakan sesuatu" monolog Yeonjun.
Yeonjun mengangkat bahunya acuh lalu kemudian menjalankan mobilnya, meninggalkan area sekolah melaju menuju mansion nya.
****
Sesampainya di mansion nya, Yeonjun turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam mansion nya. Di ruang tamu sudah ada Jaemin yang menunggu kedatangannya sedari tadi.
"Jisung mana?"
"Dia ku suruh tidur sebentar di kamar mu, dia terlihat sangat frustasi"
Yeonjun mengangguk. Ia mendudukkan dirinya di sofa di samping Jaemin.
"Keberatan jika aku menemani adik sepupu mu tidur?"
"Jika kau ingin bertemu dengan Tuhan lebih cepat, lakukan saja"
Yeonjun terkekeh berbeda dengan Jaemin yang masih mempertahankan ekspresi datarnya. Namun sesaat kemudian Yeonjun menghentikan tawanya sangat teringat sesuatu.
"Jaem, tadi aku melihat Soobin berbicara dengan seorang perempuan cantik---"
"Kau cemburu?"
"Tidak juga. Tidak bukan masalah hati ku yang mau ku bahas, menurutku mereka berdua tengah merencanakan sesuatu sekarang untuk membuat kau dan Jisung berjauhan"
"Lalu?"
"Apa kau sungguh mencintai Jisung? Aku hanya takut kau mudah terpengaruh orang lain"
Jaemin terdiam sesaat. Menatap Yeonjun lama dengan tatapan datarnya membuat yang ditatap salah tingkah.
"Aku sangat mencintainya. Jika aku tidak mencintainya, aku tidak akan melakukan hal bodoh seperti ini dan membuat hidupku yang tenang terganggu dengan kisah cinta yang rumit"
"Hmm benar juga, kau adalah salah satu spesies dengan kadar ketidakpekaan yang tinggi. Jika kau merasa itu tidak penting bagimu kau tidak akan peduli. Setengah setan memang tapi tidak apa aku tetap sayang dan cinta"
"Najis!"
Lagi-lagi Yeonjun tertawa. Melihat itu membuat Jaemin berpikir kalau Yeonjun itu masokis. Di umpat bukannya marah dan jera, ia malah tertawa dan mencari perkara.
"Kapan aku dan Jisung bisa berangkat?"
Pertanyaan Jaemin menghentikan tawa Yeonjun. Ia tersenyum miring membuat Jaemin was-was kalau sahabatnya itu kesurupan setan kurang belaian. Karena demi apapun ekspresi sahabatnya itu sangat mengerikan di mata Jaemin.
"Sebelum kalian berangkat aku punya satu permintaan"
"Apa itu?"
"Fuck me"

KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Cousin 🔞
ФанфикSalah apa sih Jaemin di masa lalu sampai punya adik sepupu binal? Dapatkah di sebut sebuah kesialan jika Jaemin sendiri menikmatinya? Hanya kisah Jaemin dan Jisung yang menjalani hubungan yang rumit. Saling mencintai namun terhalang restu keluarga k...