Chapter 1: Meet Him

16.9K 233 19
                                    

Chapter 1: Meet Him

REYNA POV

"Strawberry atau coklat?"

"Vanilla."

"Novel atau film?"

"Drama korea."

"Horror atau comedy?"

"Romance."

"Harry Potter atau Twilight?"

"Teenlit."

"NY atau Paris?"

"London."

"Harry atau Liam?"

Louis?

"Louis."

Kan, tebakanku bener.

Melanie menutup matanya sejenak, berusaha untuk tetap sabar ngehadapin Bella dengan setumpuk jawaban ga nyambungnya tapi tetap aja gagal pas tangannya terulur kearah Bella dan menoyor kepalanya. Yang ditoyor cuman merengut sebentar tapi ga urung dia tetap ketawa lebar. "What? Salah gue apa coba?"

Mel memutar bola matanya males. "Gue nanya apa dan lo jawabnya apa. Ah, lo ga salah apa-apa emang, Bell."

"Dia nanya tapi ga nyediain jawaban dalam pilihan yang dia kasih. Salah gue, Rey?" Bella menggeser pandangannya kearahku yang dari tadi emang cuman nyimak tes psikologi ga jelas yang dibikin Mel dengan tangan yang masih ga lepas megangin hape.

"Salah lo kalo emang tes psikologi nya Mel bakal bisa ngeliat kepribadian lo cuman dari dua jawaban yang dia sediain. Tapi salahnya Mel kalo emang sebenernya tes psikologi nya itu yang abal-abal sampe respondennya ga tau mau jawab apaan begitu."

Duk!

Aku refleks mengusap-usap jitakan Mel dikepalaku barusan, giliranku yang sekarang balik mencak-mencak. "Salah gue apa coba?"

"Salah lo itu.. terlalu bener. Sip Rey, makasi masukannya." Melanie mengangguk singkat lalu kembali menekuni catatannya, nyoret-nyoret entah apa tapi paling dia langsung bikin revisi buat tes abal yang dia bikin. Tes nya mungkin emang iya abal, tapi obsesinya buat masuk psikologi ntar kalo dah kuliah.. sama sekali jauh dari abal.

Aku kembali nunduk mandangin hape ditanganku dengan tangan tetap ga berenti merogoh snack yang ditumpuk diatas meja.

"Gimana, Rey? Udah dibales sama Hessel?"

Aku menggeleng, mengerucutkan bibir males. "Belum."

"Ato jangan-jangan info yang dia kasih abal-abal lagi." Bella mencibir dengan tangan ikutan meraih snack diatas meja.

"Berani aja abal-abal. Gue kan butuh." aku menggumam depresi, masih nunggu tanda 'read' di LINE yang aku kirim ke Hessel sejak dua jam yang lalu yang masih ga muncul-muncul.

Reynavwxyz: sel, dibales bisaaaaa kaliiiii

Tapi masih aja enggak. Aish ngenes amat sih?

Tau-tau telingaku menangkap suara dering cempreng yang langsung menggema ke seluruh penjuru sekolah. Udah bel masuk lagi.

Masih dengan mulut yang melengkung kebawah, aku ngumpulin beberapa snack yang masih belum dibuka dan memasukkannya ke laci meja asal-asalan. Beberapa sampah lain dengan isi yang udah raib ke perutku sama Bella sama Melanie, aku kumpulkan dan beranjak keluar kelas bentar untuk membuangnya ke tong sampah depan kelas.

It Flipped! (ON-HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang