"Untuk bulan ini, kau hanya perlu membayar separuh saja dari harga sewanya"
" Apa?", Yoojung yang sudah siap menyodorkan uang ditangannya hampir tersedak ludahnya sendiri setelah mendengar ucapan dari wanita pemilik apartemen. Pikirnya dia salah dengar.
" Ada penyewa baru di kamar yang kau tinggali sekarang, dan dia sudah membayar setengah dari biaya sewanya. Mulai hari ini dia akan tinggal bersamamu, dan orang itu akan tiba sore nanti. Kau baik-baik ya dengannya", Bibi Kang, begitulah dia biasa disapa, berkata dengan senyum sumringah terpoles di wajahnya. Tidak sadar jika jika dia sudah membuat lawan bicaranya emosi mendadak.
"Kenapa tiba-tiba sekali? Bibi seharusnya membicarakan hal ini lebih dulu denganku, jadi aku bisa memutuskan untuk pindah atau tetap tinggal. Lagipula kenapa harus kamar yang sedang kusewa, apa tidak ada kamar lain di gedung apartemen ini?", Yoojung bicara dengan nada sedikit lebih tinggi dari yang sebenarnya ingin dia ucapkan. Terbawa emosi karena sikap pemilik apartemen yang bertindak sesuka hatinya.
" Dia hanya menginginkan kamar itu, dan yang pasti orang tersebut sangat berpengaruh di kota ini. Kau harus mengerti Yoojung, aku tidak mau kehilangan gedung apartemen ini karena menolak permintaannya", ekspresi Bibi Kang mendadak berubah sendu, dia meraih tangan Yoojung dan menggenggamnya erat, "Jangan khawatir, aku dengar dia cukup baik"
Dengan sedikit kasar, Yoojung melepaskan genggaman tangan Bibi Kang," Maaf, tapi aku lebih memilih untuk pergi, akan kuurus kepindahanku hari ini"
"Jangan!", Bibi Kang sedikit berteriak dengan kepala menggeleng panik, menimbulkan keterkejutan di wajah Yoojung.
" Maksudku, bisakah kau tinggal setidaknya sampai bulan depan,atau kau akan menyalahi kontrak yang telah kita sepakati. Kau masih ingat bukan?", Bibi Kang bertanya sembari mengamati wajah Yoojung yang sedikit kebingungan.
"Dalam kontrak tertulis bahwa kau menyewa kamar di apartemen ini selama satu tahun , dan apabila kau ingin keluar sebelum tenggat waktu yang ditentukan, kau harus membayar lima kali lipat dari biaya sewa setiap bulannya, begitulah perjanjiannya"
Penjelasan panjang lebar dari bibi Kang akhirnya berhasil membuat Yoojung mengingat kembali. Dia sudah menandatangani kontrak sewanya dan tidak mungkin dia bisa melanggarnya begitu saja. Lima kali lipat terlalu besar untuk kemampuan finansialnya. Dan satu bulan lagi baru genap satu tahun dia menyewa kamar di gedung apartemen milik Bibi Kang tersebut, jadi dia harus membayar denda jika ingin keluar sekarang. Dia hampir saja menyerah sampai kemudian tersadar bahwa ada sesuatu yang dilewatkannya.
"Tapi Bibi menyalahi kesepakatannya lebih dahulu. Menyewakan kamar pada orang lain ketika penyewa sebelumnya masih tinggal, merupakan tindakan yang melanggar kontrak. Jadi Bibi juga bersalah di sini", Yoojung membela diri, menyebabkan wanita yang duduk di depannya merasa terpojok.
"Tapi kau tidak akan kehilangan apapun, sedangkan bisnisku bisa hancur hanya karena masalah ini", Bibi Kang bersikeras, namun Yoojung tetap tidak mau kalah.
"Lalu apa hubungannya denganku, kenapa aku harus tetap tinggal di sini? Apakah akan ada masalah jika aku pergi?"
" Kalau begitu kau akan membayar denda lima kali lipat itu?"
Yoojung menahan napasnya, kali ini dia yang terpojok.
" Aku tidak harus membayar denda, karena disini kita berdua sama-sama melanggar perjanjian"
"Jadi kau ingin aku untuk membawa kasus ini ke jalur hukum. Yakin bisa melawanku?", Bibi Kang bertanya dengan seringai tipis di wajah liciknya.
Yoojung menelan salivanya gugup. Dia sadar dimana posisinya. Terlalu jauh jika dibandingkan dengan derajat Bibi Kang, wanita itu bisa menang mudah menggunakan uang yang dimilikinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choi Yoojung Oneshot
FanfictionDipublish juga di Asianfanfics Choi Yoojung x Boy