Di sebuah ruangan hening yang tersusun beberapa kursi dan meja panjang, terdapat dua anak Adam dan Hawa yang tengah sibuk dengan urusannya masing-masing.
Sang gadis , yang bernama Choi Yoojung , sedari tadi hanya mencoret-coret kertas di depannya , entah apa yang sedang dikerjakannya.
Manik cokelatnya melirik sesaat pada lelaki di depannya dengan tampang kesal.
Sedangkan sang objek kekesalannya, Son Seong Jun, tak memberikan banyak tanggapan. Tetap diam mematung sambil terus mengawasi . Lelaki berkacamata itu bahkan tak berkedip sama sekali.
"Aku tak bisa menjawabnya , soal ini terlalu sulit bagiku ", keluh Yoojung seraya mendorong kertas dan pensilnya sedikit menjauh.
"Coba lagi!", jawab Seong Jun datar.
" Aku sudah bilang tidak bisa "
" Aku juga sudah bilang coba lagi . Kau bahkan tak mencoba mengerjakannya sama sekali"
"Ish", Yoojung menghentakkan tangannya dengan kasar di atas meja. Mengambil kembali pensilnya dan memutuskan untuk menjawab seadanya soal-soal yang ada dikertasnya.
Kurang lebih sepuluh menit kemudian dia menyodorkan kertas soal tersebut kepada Seong Jun.
"Sudah ? "
" Lihat saja sendiri ", ketus Yoojung sembari menopang dagunya di atas meja. Membuang muka ke samping , enggan menatap Seong Jun.
Si lelaki hanya bisa mendesah lelah. Menghadapi gadis seperti Yoojung memang butuh kesabaran ekstra.
Dia meraih kertas yang kini tidak berada jauh di depannya. Memeriksa sebentar sebelum akhirnya menghela napas frustrasi .
"Ini tabel perkalian, kenapa kau malah menjumlahkan semua angkanya? ", tanya Seong Jun dengan nada tidak percaya.
" Aku kan sudah bilang tidak bisa , kau yang memaksaku mengerjakannya", jawab Yoojung acuh tak acuh , masih dengan kepala menghadap ke samping.
"Tapi ini soal yang sangat mudah. Anak SMP saja bahkan bisa menjawabnya"
"Aku bukan siswi SMP , dan kau guru yang tidak becus karena tidak bisa mengajariku dengan baik", tunjuk Yoojung dengan jari telunjuknya , wajahnya kini menatap Seong Jun dengan ekspresi menghina.
Kali ini Seong Jun mengusap wajahnya kasar,kesabarannya menipis.
"Kau yang tidak bisa diajari. Aku heran bagaimana dulu kau bisa lulus SMA. Pasti ada manipulasi pada nilai ujianmu"
"Apa maksudmu? Kau pikir aku lulus dengan cara curang ? ", tanya Yoojung kesal , tersinggung dengan kata-kata Seong Jun.
" Mungkin saja , ayahmu kan sangat kaya"
"Aku tidak selicik itu. Kupikir kau mengenalku cukup baik dulu", tangan Yoojung mengepal. Tidak masalah jika orang lain yang menuduhnya, tapi entah kenapa dia tidak terima kalau itu seorang Son Seong Jun.
"Ya , aku tahu otakmu sangat bebal. Sulit dipercaya kau bisa mengerjakan semua soal ujian", Seong Jun melipat kedua tangannya di depan dada , mengangkat alis, mengejek dengan matanya.
"Seandainya aku curang, nilaiku pasti akan jauh lebih tinggi. Aku lulus dengan usahaku sendiri , walaupun nilainya hanya sebatas rata-rata", tegas Yoojung. Walaupun dia anak orang kaya , tidak mungkin baginya untuk memanipuli hasil ujian.
"Benarkah ? Tapi bagaimana kau mengerjakan soal ujiannya dengan benar jika soal untuk anak SMP saja kau tidak bisa? ", Seong Jun mengangkat kertas di tangannya , menunjukkan pada Yoojung nilai nol yang dia tulis sangat tebal dengan bolpoin miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choi Yoojung Oneshot
FanfictionDipublish juga di Asianfanfics Choi Yoojung x Boy