Backstreet

266 29 8
                                    

Suasana kantin hari ini cukup ramai. Celetukan anak-anak yang saling bersahutan terdengar riuh memenuhi penjuru ruangan.

Tak terkecuali sepasang Adam dan Hawa yang sedang bercanda di sudut kantin. Tertawa riang seakan tidak ada hari esok.

Saling menggoda dengan memberikan pukulan ringan pada satu sama lain. Tanpa sadar sepasang mata tengah memperhatikan tingkah mereka sedari tadi.

Sudut bibir Yoojung terangkat. Bukan senyuman manis, melainkan senyum getir saat melihat kekasihnya sedang bersenda gurau dengan gadis lain.

Lee Eunsang, adik kelas Yoojung yang juga merangkap sebagai kekasihnya.

Hubungan yang sudah berjalan selama setengah tahun dan disembunyikan dari mata semua orang.

Eunsang yang menyarankannya. Katanya agar nama baik Yoojung sebagai wakil ketua OSIS tidak tercemar gara-gara ketahuan memacari adik kelasnya.

Walaupun menurut sudut pandang Yoojung, itu hanya alasan Eunsang supaya dia tetap leluasa mendekati banyak perempuan.

Noh Lucy contohnya. Sahabat Eunsang yang sudah berteman baik dengannya sejak kelas lima SD.

Tapi Yoojung tidak pernah percaya jika perasaan yang terjalin dalam hubungan mereka hanya sekedar sahabat.

Keduanya terlalu dekat. Bahkan mungkin lebih dekat dari sepasang kekasih sungguhan.

Lucy juga selalu menempel pada Eunsang. Seakan tidak bisa jauh darinya.

Terkadang Yoojung ingin melabraknya dan melontarkan cacian kepadanya karena selalu mencoba memonopoli Eunsang.

Tapi dia bisa apa. Di depan umum dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Eunsang. Yoojung hanya bisa menahan emosinya dan melihat semuanya dalam diam.

Karena hubungan mereka yang tersembunyi, dia tidak berhak mencampuri semua urusannya.

Yoojung mencengkeram erat gelas di genggamannya saat melihat Lucy mengelap sisa saus di sudut bibir Eunsang.

Hampir saja melemparkan gelasnya jika saja tidak ada sebuah tangan yang menepuk pundaknya.

Dia menoleh untuk melihat siapa orang yang telah mengejutkannya. Dilihatnya seorang lelaki yang memandangnya dengan tatapan lembut.

Dia Kim Yohan. Laki-laki yang sudah dikenalnya sejak masuk SMA. Yang selalu ada untuknya saat dia sedang kesulitan.

Pernah menyatakan cinta padanya saat baru kelas dua, tapi Yoojung menolaknya.

Namun hal tersebut tidak mempengaruhi hubungan persahabatan mereka. Yohan masih perhatian padanya walaupun sudah ditolak.

Dia tetap peduli pada Yoojung sampai sekarang. Terbukti dengan sikap khawatirnya saat melihat gadis itu tidak menyentuh makanannya.

"Kenapa tidak menghabiskan makananmu?", Yohan bertanya setelah mendudukan dirinya di hadapan Yoojung.

Yoojung tersenyum tipis.

" Aku tidak selera makan", jawabnya pelan.

"Jangan begitu! Aku tidak mau kau sakit!", ucapnya sambil mengusap pucuk kepala Yoojung penuh kasih.

" Minum ini! Aku lihat kau tidak fokus beberapa hari ini"

Yohan menyodorkan sebotol minuman isotonik yang langsung diterima oleh Yoojung.

" Terima kasih! "

" Tidak perlu. Ini sudah menjadi kewajibanku untuk menjagamu"

"Kewajiban apanya?", cibirnya sambil tertawa kecil, yang dibalas Yohan dengan cengiran lebar.

Choi Yoojung Oneshot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang