Stockholm Syndrome (17+)

374 24 2
                                    

Yoojung terbangun dengan kondisi terikat di sebuah kursi. Dia berada di dalam ruangan yang tampak asing.

Terlihat seperti sebuah kamar dengan ranjang besar dan segala perabotannya. Tapi seluruh jendelanya terpasang jeruji besi seperti yang ada di dalam penjara.

Tangan dan kakinya diikat dengan kuat sampai kulitnya terasa perih.

Di depannya berdiri seorang pria berwajah dingin yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam. 

"Siapa kau ? Kenapa aku ada di sini? "

Dia bertanya dengan sedikit panik.

Pria asing itu tidak menjawab dan malah tersenyum remeh, seakan mengejeknya yang tengah ketakutan. 

" AKU TANYA KENAPA AKU ADA DI SINI ?"

Rasa takut dan marah membuatnya tanpa sadar berteriak kencang. 

" Kau masih berani berteriak dengan keadaanmu yang seperti ini ?", tanya pria itu dengan nada sedikit kesal. 

" Kalau begitu jawab pertanyaanku!"

"Dasar bodoh. Kau tidak sadar atau bagaimana? Kau sedang diculik! Dan kau berada di markas kami! "

" K-kami?", Yoojung bertanya dengan bingung. Pasalnya yang dilihatnya sekarang hanya satu orang. 

" Aku dan temanku",ucapnya singkat.

"Semua pertanyaanmu sudah terjawab. Bagaimana, kau puas?", tanyanya sambil berjalan mendekat. 

" Untuk apa kau menculikku? Aku bukan orang kaya! "

" Kau memang tidak. Tapi kekasihmu, Park Jihoon, dia sangat kaya bukan? Kami hanya tinggal mengatakan jika kau ada di tangan kami, dan dia akan memberikan uang tebusan!", jawabnya kemudian. 

"Kau seyakin itu dia akan menebusku? "

" Bukankah dia kekasihmu ? "

" Dulu. Tapi sekarang sudah tidak lagi. Jadi dia tidak punya tanggung jawab untuk melakukan itu. Dia hanya mantan kekasihku! "

" Tidak masalah. Kami tetap bisa mendapatkan banyak uang dengan menjualmu di pasar gelap. Dengan wajahmu ini, aku yakin kau akan terjual cukup mahal!", ujarnya sambil mencengkeram dagu Yoojung dan mengamati wajahnya. 

"Cuih. Aku akan membunuhmu jika kau berani melakukannya", ancamnya setelah meludahi wajah pria itu. 

"Kau berani meludahi wajahku? Sepertinya kau harus diberi pelajaran! ", geramnya kesal.

Dia melepaskan dagu Yoojung dan menampar pipi kirinya dengan cukup keras membuat gadis itu meringis kesakitan. 

" Hanya itu kekuatanmu? Ini tidak sakit sama sekali! "

Entah apa yang ada dipikirannya. Yoojung malah menantang dan memprovokasinya, membuat amarahnya semakin menjadi. 

'PLAK'

Sekarang pipi kanannya menjadi sasaran. Kali ini jauh lebih keras dari sebelumnya, memberikan bekas merah yang tercetak jelas dan membuat sudut bibirnya sobek dan mengeluarkan darah. 

Yoojung tersenyum. Ketakutan yang dia rasakan sebelumnya telah lenyap. 

"Rasanya menyenangkan sekali. Bisakah kau lakukan sekali lagi? Kalau bisa sekalian kau bunuh aku!", tantangnya lagi. 

Yoojung tidak main-main dengan kata-katanya. Dia benar-benar ingin mati.

Malam sebelum diculik, Yoojung memang akan bunuh diri. Dia sudah tidak tahan dengan hidupnya yang menyedihkan. 

Choi Yoojung Oneshot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang