Love At First Sight

369 32 25
                                    

Yoojung berjalan sambil memegang erat tali tasnya. Dia ketakutan.

Hari ini pertama kalinya dia pulang selarut ini. Hukuman membersihkan gudang yang diterimanya gara-gara ulah teman sekelasnya, membuatnya harus pulang terlambat.

Bis terakhir juga sudah lewat dari tadi. Hingga akhirnya dia terpaksa jalan kaki.

Padahal pada jam-jam seperti ini, banyak preman yang berkeliaran di lingkungan rumahnya.

Karena itu sedari tadi Yoojung selalu mengawasi sekitarnya, berharap dia tidak berpapasan dengan salah satu dari mereka.

Tapi sepertinya keberuntungan tidak berpihak padanya. Karena sekarang ini, dari belokan gang di depannya, muncul seorang pria bertubuh besar yang langsung menyeringai lebar saat menyadari keberadaannya dan mulai berjalan cepat ke arahnya.

Yoojung panik, dia segera berbalik untuk melarikan diri.
Tapi tubuhnya menabrak sebuah benda yang sedikit keras.

Hidungnya yang menempel pada benda tersebut mencium aroma maskulin seperti parfum laki-laki.

Belum sempat memastikan benda apa yang ditabraknya, tiba-tiba dia merasakan sesuatu melingkari pinggangnya.

"Jangan takut. Aku bukan orang jahat!", suara laki-laki berbisik di telinganya.

Yoojung yang terkejut langsung memundurkan tubuhnya, tapi lelaki itu semakin menariknya mendekat.

" Jangan bergerak jika tidak ingin preman itu memangsamu!", bisiknya sekali lagi. Dan akhirnya Yoojung pasrah dan membiarkan lelaki itu memeluknya.

Dari sudut matanya dilihatnya pria berbadan besar itu berhenti di samping mereka sambil memasang tampang kesal. Kemudian segera melanjutkan langkahnya dan mengeluarkan umpatan karena gagal melaksanakan niatnya.

Tepat setelah si preman menghilang di ujung jalan, lelaki itu melepaskan pelukannya. Membuat Yoojung bernapas lega.

Dia memperhatikan wajahnya. Ternyata lelaki itu cukup tampan, dan masih muda. Terlihat seumuran dengannya.

"Di mana rumahmu? Aku akan mengantarmu!", ujarnya mengalihkan fokus Yoojung.

" Terima kasih sebelumnya. Tapi tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri!", tolaknya halus. Kemudian dia berbalik dan berjalan pergi.

" Kau yakin? Di depan sana masih ada dua preman lagi. Kau tidak takut?"

Ucapannya membuat Yoojung langsung menghentikan langkahnya.

" D-darimana kau tahu?", tanyanya takut-takut.

" Mataku sangat tajam. Aku juga bisa mendengar suara tawa mereka dari sini!", jawabnya tenang.

Akhirnya Yoojung setuju untuk diantarkan olehnya. Dia juga membiarkan lelaki itu menggenggam tangannya sepanjang perjalanan.

'Agar kau aman' jawabnya ketika Yoojung bertanya kenapa mereka harus bergandengan tangan.

Dan ternyata lelaki itu benar.

Jarak dua meter dari tempat mereka bertemu sebelumnya, dua orang preman sedang bersandar di sebuah pohon besar dalam keadaan mabuk.

Padahal kondisinya lumayan gelap, tapi lelaki itu bisa melihatnya dengan jelas dari kejauhan.

Kedua preman itu menatap mesum ke arah Yoojung. Membuat gadis itu tanpa sadar mengeratkan genggaman tangannya pada lelaki di sampingnya sampai mereka tiba di rumahnya.

"Terima kasih karena karena telah menolongku!", ucapnya sambil sedikit membungkuk.

" Ehm. Lain kali jangan pulang selarut ini! Kalau begitu aku pergi dulu!", pamitnya dan mulai berjalan menjauh.

Choi Yoojung Oneshot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang