XIV - Reasoning

299 40 10
                                    

Yuhuuuuu happy new year semuanyaa 🥳 makasih ya kalian udah mau mampir buat baca cerita ini, apalagi udah ninggalin jejak voment 🥺💖 huhuhuhu jujur dehh, semua vote dan komentar kalian ituloh yang udah buat admin 🐨 sama admin 🐣 jadi semangat buat lanjutin cerita ini, loph yu all muahhhh 😘

.
.

Northern Forest
March Night - 1886

Felix melangkah, perlahan.

Kakinya seolah bergerak dengan sendirinya menyusuri gelapnya hutan malam, namun pikirannya melayang pergi entah kemana.

Kini benak vampire bermata merah gelap itu seolah mengingat kembali isi percakapan yang tidak sengaja ia curi dengar beberapa saat sebelumnya.

Tentang Changbin yang berkata tidak menginginkannya.

Matenya itu seolah sudah memberikan pernyataan secara terang-terangan, jika ia membenci garis takdir yang sudah membuat mereka berdua menjadi pasangan hidup.

Changbin tidak menginginkan Felix. Bahkan lebih dari itu, sepertinya si vampire bermarga Seo tersebut terlihat sangat membenci dirinya. 

Perlakuan Changbin membuat Felix mulai berfikir dan bertanya-tanya, apakah dirinya memang seaneh itu?

Apakah menjadi vampire yang lebih memilih untuk mengkonsumsi darah hewan dibandingkan darah manusia adalah sebuah dosa? Apa ia tidak layak untuk memiliki seorang mate?

Terkadang Felix iri saat melihat kedekatan antara Bangchan dan Seungmin.

Seperti hal nya pagi tadi. Disaat matahari bahkan masih enggan menampakan sinarnya, Bangchan malah sudah datang ke panti asuhan hanya untuk bertemu dengan Seungmin.

Saat ditanya mengenai alasannya mengapa ia datang sepagi itu, si vampire bermata merah terang tersebut hanya meringis menahan senyum sembari berkata jika ia hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama Seungmin.

Hanya satu jawaban simpel yang terdengar sedikit klise, namun entah mengapa mampu mencubit sudut hati Felix.

Kapan? Kira-kira butuh waktu berapa lama sampai seseorang berkata seperti itu juga kepadanya.

Bukan hanya hari ini saja Felix seolah menjadi saksi ketika sepasang mate itu saling membagi afeksi.

Bagaimana Bangchan memperlakukan Seungmin dengan begitu lembut.

Dan pandangan itu, Felix rasanya tidak bisa untuk tidak merasa iri saat melihat bagaimana cara Bangchan menatap Seungmin.

Rasanya seolah ada berjuta-juta ketulusan yang tidak dapat digambarkan oleh kata-kata saat melihat bagaimana binar mata berwarna merah terang itu menyelami manik mata milik si manusia biasa.

Kadang Felix bertanya-tanya, apa mungkin suatu saat nanti Changbin juga akan menatapnya seperti itu?

Mungkinkah ia dapat bersenda gurau bersama Changbin? Seperti Seungmin yang bersenda gurau bersama Bangchan.

Mungkinkah ia dapat mencoba membuat ukiran nama di ujung sapu tangan bersama Changbin? Seperti Seungmin yang mengajari Bangchan bagaimana cara untuk menjahit.

Atau mungkinkah ia setidaknya dapat saling berdiri bersisian bersama Changbin? Tanpa harus merasa takut ataupun terintimidasi.

Tidak perlu senda gurau atau bahkan sapu tangan untuk membuat suatu percakapan.

Cukup diam, ditemani keheningan yang menghangatkan rasanya juga akan sangat cukup untuk Felix agar dapat merasa nyaman.

Karena tidak perlu rangkaian kata untuk membuat mereka berdua terasa dekat, cukup dengan bersama saja maka semuanya akan terasa lengkap.

[SKZ × TBZ] Mate Universe : A Story of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang