XXI - Brotherhood

281 24 1
                                    

Arraven's Town
March Evening - 1886

"Hee! Chanhee awas!!"

Chanhee tersentak kaget saat sebuah tangan menarik lengannya.

"HEI!! Kalau jalan yang benar dong kalian!" omel suara lainnya yang membuat Chanhee akhirnya kembali sadar sepenuhnya. Namun ia masih terdiam, mencoba menilai situasinya saat ini.

Sementara Changmin -orang yang menarik tangannya tadi- terlihat meminta maaf pada seorang kusir tua yang hampir saja menabrak Chanhee karena sahabatnya itu melamun saat sedang berjalan.

Setelah si pria tua beserta gerobaknya itu kembali melanjutkan perjalanan, kini giliran wajah masam Changmin lah yang harus Chanhee hadapi.

"Changmin maaf," reflek Chanhee dengan wajah yang terlihat sangat merasa bersalah.

Changmin hanya diam dan melepaskan tangannya dari lengan Chanhee.

Pemuda bermarga Ji itu pun memilih untuk kembali berjalan tanpa menghiraukan panggilan dari sahabatnya.

Melihat Changmin yang mengabaikannya seperti itu membuat Chanhee semakin tidak enak hati.

Bagaimana tidak, kemarin adalah hari ulang tahun Changmin, namun Chanhee malah melupakannya. 

Suatu hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya, mengingat Chanhee lah yang sedari dulu selalu menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun pada Changmin di setiap tahunnya setelah mereka menjadi sahabat.

"Changmin, ayolah kumohon maafkan aku," ucap Chanhee setelah berhasil mengejar langkah kaki Changmin, dan menarik lengannya -persis seperti yang Changmin lakukan padanya tadi-.

"Udahlah Chanhee, mendingan kita pulang aja sekarang. Lagian daritadi kamu juga bengong terus kan," balas Changmin tanpa sedikitpun menolehkan kepalanya pada Chanhee.

"Jangan gitu dong minn, katanya kamu mau beli kue kan? Ayo min biar sekalian kita rayain ulang tahun kamu."

"Kalau kamu lupa, ulang tahun aku itu kemarin hee, bukan hari ini," balas Changmin sambil berusaha melepaskan tarikan tangan Chanhee pada lengannya.  Namun bukannya terlepas, genggaman itu justru semakin kuat.

"Astaga min, iya oke aku minta maaf lagi karena kemarin sempat lupa ulang tahun kamu. Tapi kamu juga jangan marah terus dong! Lagian baru kali ini aja kan aku lupa, biasanya juga ga pernah lupa. Kamu tuh bisa ga sih jangan ngambek terus min, jangan kayak anak kecil!!"

Chanhee pun menghempaskan tarikannya pada lengan Changmin begitu saja, tanpa menyadari jika lengan sahabatnya itu kini sedikit memerah akibat ditekan terlalu kuat.

Mendadak suasana seolah menjadi hening.

Padahal jelas-jelas ada begitu banyak orang yang sedari tadi riuh berlalu lalang di sekitar mereka.

Suasana sore hari yang begitu menyenangkan di sekitar taman itu, justru terasa begitu asing bagi Changmin saat ini.

Mungkinkah karena semilir angin yang terasa asing saat membelai lembut rambutnya?

Atau justru karena sosok Chanhee lah yang kini terasa berbeda dari yang selama ini Changmin kenal.

Ohh.. pemuda bermarga Ji itu bahkan mulai meragukan apakah dia benar-benar mengenal sosok Chanhee yang sebenarnya? Mungkinkah selama ini ia hanya tertipu semata?

Changmin masih saja terdiam, membuat emosi Chanhee kembali mendidih hingga ke titik maksimal. 

"Changmin cepat jawab! Jangan bisanya tuh diem aja terus! Kamu nih maunya apa sih!!"

[SKZ × TBZ] Mate Universe : A Story of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang