Vote dulu ya cantik/ganteng 🌚
Agam menutup pintu mobil dan berjalan santai ke arah sekumpulan pria yang mengikuti mereka sedari tadi dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku celananya.
Salah satu dari mereka maju mendekati Agam. Pria itu melepas topi yang menutupi sebagian wajahnya. Mata sebelah kanannya ditutup oleh pirate eye patch
"Selamat datang di kawasan gue, AGAM KAMANDAKA!" Seru pria itu dengan mengucapkan nama lengkap Agam penuh penekanan.
Agam mengingat pria ini. Dia salah satu musuh Agam yang tidak mau menerima kekalahan.
"Putra Baskoro, lo orang yang waktu itu ngemis-ngemis agar ga gue bunuh, bukan?" Tanya Agam sambil tersenyum miring.
Putra tampak menahan amarah setelah mendengar ucapan Agam yang seperti menghina dirinya.
"Gimana mata lo? Masih berfungsi?" Tanya Agam lagi, kali ini ia terkekeh.
"Sialan! Gue bakal buat lo sengsara sampai lo ikut orang tua lo ke surga!" Ancam putra.
Agam mengangguk-angguk seperti menganggap ucapan putra hanya candaan. "Semoga berhasil."
"Hajar!" Perintah putra pada anak buahnya untuk menyerang Agam.
12 anak buahnya langsung maju dan menyerang Agam. Awalnya Agam bisa menghabisi mereka. Tapi, putra dengan sengaja menyuruh 15 orang lagi maju untuk menyerangnya.
Tentu Agam langsung kewalahan. Bayangkan saja, satu lawan dua puluh tujuh orang! Gimana Agam tidak kalah?!
Leyla meringis ketika salah satu dari orang-orang itu memukul kuat wajah Agam. Kalau Leyla hanya menonton saja, pasti Agam akan tewas di tangan mereka.
Leyla berpikir sejenak, apa yang harus dilakukan untuk membantu Agam. Kedua matanya berbinar mendapati sebuah tongkat baseball di kursi belakang mobil. Dengan cepat Leyla mengambil tongkat baseball itu.
Sepertinya dia bisa menggunakan ini untuk melawan musuh. Leyla mulai keluar dari mobil dan melangkah mendekati perkelahian.
Agam yang menyadari Leyla keluar dari mobil langsung marah. "MASUK!" Perintahnya.
Leyla menggeleng kuat. Ia semakin mendekati perkelahian itu, satu pria mendekatinya berniat untuk menyerang. Tapi, dengan cepat Leyla mengangkat tongkat baseball dan melayangkan ke kepala pria itu dengan kuat.
Bugh
Pria itu langsung tak sadarkan diri. Leyla pun tersenyum senang. "Mampus!"
Bugh
Leyla kembali melayangkan pukulannya kesalah satu pria yang menyerang Agam.
Tapi yang ini tidak langsung pingsan. Pria itu memegang kepala belakangnya yang mengeluarkan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAM [terbit]
Teen FictionMari follow terlebih dahulu 💋 *** Leyla termangu sesaat. Sebuah pistol di todongkan tepat di keningnya. "Masih mau bermain-main, hm?" Yang di tanya pun menggeleng cepat. "Berikan senjata itu!" Perintah Agam. Dengan patuh Leyla mengeluarkan pistol t...