VOTE NYA JANGAN LUPA TSAYY 💋
Jam sudah menunjukkan pukul 21.38 malam. Dan Leyla belum juga tidur, dia sedari tadi hanya melihat sekeliling ruangan ini. Sedangkan Agam sibuk dengan handphone sedari tadi. Entah apa yang dikerjakan cowok itu, Leyla tidak tau.
Zeyn, Elvan dan Milo sudah pulang siang tadi. Maka dari itu ruangan ini terasa sepi.
Tiba-tiba lampu mati, membuat Leyla memanggil Agam. Dia tidak suka kegelapan, apalagi ini rumah sakit.
"Kak Agam."
"Tenang, gue datang."
Agam menghidupkan senter handphonenya. Ruangan pun menjadi tidak gelap sepenuhnya.
Penglihatan Leyla menjadi silau karena Agam mengarahkan cahaya center ke wajahnya. "Lo belum tidur?" Tanya Agam.
Leyla menggeleng. "Belum bisa tidur, kak."
"Tidur!"
Leyla kembali menggeleng. "Mati lampu, kak. Takut," alasannya.
Kringgg
KringggBunyi alarm pertanda kebakaran mengalihkan perhatian keduanya.
"Kak, kebakaran!" Seru Leyla.
Agam berjalan keluar ruangan untuk melihat situasi di luar. Suasana di heboh, mereka berlarian menuju pintu gawat darurat. Lift tidak dapat digunakan karena listrik padam.
Agam menarik tangan salah satu pekerja di rumah sakit ini. "Di lantai berapa kebakaran nya?"
"Lantai dua, Kakak ini sebaiknya langsung turun karena apinya sudah sangat besar," beritahu suster itu.
Memasuki kamar kembali dan mendekati Leyla. "Kita keluar."
Sebelum Agam menggendong Leyla, ia menyuruh gadis itu untuk memegang botol infus nya. "Beneran kebakaran, kak?"
"Hm."
Di angkatnya tubuh Leyla kemudian berjalan keluar ruangan. Satu tangan Leyla yang tidak di infus memegang leher belakang Agam dan satunya lagi memegang botol infus nya.
Kebakarannya berada di lantai dua dan mereka berada di lantai tiga. Artinya mereka harus melewati lantai itu juga.
Di lantai tiga tidak terlalu banyak orang, jadi Agam lebih mudah menuruni anak tangga dengan cepat. Tapi, tidak saat mereka sampai di tangga lantai dua karena disinilah sumber masalahnya. Orang-orang sangat berdesak-desakan untuk menyelamatkan diri masing-masing.
Asap juga mulai masuk karena pintu darurat yang terbuka. Agam yang tau Leyla masuk rumah sakit karena memiliki penyakit asma pun langsung menerobos keramaian. Tidak perduli orang-orang itu mau protes atau terjatuh sekalipun. Yang terpenting Leyla tidak menghirup asap itu.
"MINGGIR!" Teriak Agam dengan suara lantang.
Karena melihat Agam yang menerobos seenaknya, salah satu pria di sana emosi. Dengan sengaja dia menarik infus Leyla hingga terlepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAM [terbit]
Teen FictionMari follow terlebih dahulu 💋 *** Leyla termangu sesaat. Sebuah pistol di todongkan tepat di keningnya. "Masih mau bermain-main, hm?" Yang di tanya pun menggeleng cepat. "Berikan senjata itu!" Perintah Agam. Dengan patuh Leyla mengeluarkan pistol t...