VOTE CEFFATTTT!!!!!!!
Keduanya sudah sampai di mansion. Di ruang tamu terlihat tiga pria berdiri sambil bersedekap dada. Tidak! Tidak! Sepertinya hanya satu orang saja, yaitu Zeyn. Dua lainnya duduk santai di sofa.
Agam dan Leyla sama-sama terdiam ketika Zeyn berjalan memutari mereka dengan tatapan aneh.
Agam yang memang masih emosi langsung menarik kerah baju Zeyn saking kesalnya.
"Kenapa, lo?!"
"Eh—eh, santai Gam, santai. Gu—gue cuma mau ngasih sesuatu sama dia aja kok," tunjuk Zeyn ke arah Leyla sebelum Agam semakin murka.
"Kasih apa?" Tanya Agam sudah melepas cekalannya di kerah baju Zeyn.
"Si Leyla kan hari ini ulang tahun, nah, gue buatin kue buat dia. Bentar, kuenya gue ambil dulu," ucap Zeyn.
Leyla yang mendapat kue untuk kedua kalinya tentu merasa senang. Ia tersenyum melihat Zeyn yang membawa piring dengan kue di atasnya.
"Taraaa, gimana? Cantik bukan?" Zeyn menyerahkan kue itu ke tangan Leyla.
Yang tadinya senyum bahagia sekarang berubah menjadi senyum kecut setelah melihat penampilan kue dari Zeyn. Elvan dan Milo sudah menahan tawa sedari tadi, sedangkan Agam tidak menampilkan ekspresi apapun.
"I—iya, lucu banget kue nya. Makasih ya, kak," sahut Leyla dengan senyum paksa.
"Ayo, lo harus cobain kue buatan gue, di jamin nagih!" Seru Zeyn.
Leyla mengangguk dan duduk di sofa sama seperti Milo dan Elvan. Agam? Dia tidak ikut bergabung, cowok itu malah berjalan menaiki anak tangga.
"Gimana rasanya? Enak, kan?" Tanya Zeyn setelah kue masuk kedalam mulut Leyla.
"Iya enak, kak. Ternyata rasanya ga seburuk bentuk kue nya."
Secara tidak langsung Leyla mengatakan bahwa bentuk kue Zeyn sangat buruk, bukan? Tapi tidak apa, Zeyn orangnya pemaaf dan murah hati. Jadi dia membiarkan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAM [terbit]
Teen FictionMari follow terlebih dahulu 💋 *** Leyla termangu sesaat. Sebuah pistol di todongkan tepat di keningnya. "Masih mau bermain-main, hm?" Yang di tanya pun menggeleng cepat. "Berikan senjata itu!" Perintah Agam. Dengan patuh Leyla mengeluarkan pistol t...