AGAM - 18

243K 29.8K 8K
                                    

Selepas kepergian Intan, Agam kembali menatap dan bertanya pada Leyla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selepas kepergian Intan, Agam kembali menatap dan bertanya pada Leyla.

"Ngapain nyender di pintu segala?"

"Tadi itu Intan mau masuk ke kamar Kakak. Kan kata Kakak tadi, jangan biarin siapapun untuk masuk. Yaudah, aku halangin aja pintunya biar Intan ga bisa masuk," jelas Leyla dengan ekspresi menggemaskan.

Reflek tangan Agam naik mengusap rambut Leyla. "Masuk sana, jangan keluar sampai gue datang."

"I-iya, Kak," sahut Leyla gugup.

Agam berjalan untuk mengambil berkas yang di bawa Intan tadi, kemudian ia melangkah menuruni anak tangga.

Leyla sendiri langsung menutup pintu dan bersandar disambil memegangi dadanya yang berdetak sangat cepat itu.

"Maksud Kak Agam tadi itu apa, ya? Mau bikin anak orang baper?" Tanyanya pada diri sendiri.

Untuk menghilangkan rasa degdegan nya itu, Leyla memilih mengeluarkan buku-bukunya dan mengerjakan tugas sekolah. Tugasnya sangat banyak, bagaimana tidak? Hampir dua Minggu lebih dirinya tidak masuk.

Dua jam berlalu tetapi Leyla belum juga selesai dengan tugas-tugasnya itu. Ia berhenti menulis ketika mendengar suara ketukan pintu. Ia beranjak dan berjalan untuk membuka pintu.

Ceklek

"Ada apa?" Tanya Leyla pada pria yang sepertinya salah satu bodyguard Agam.

"Kami di tugaskan untuk membawa anda menemui tuan Agam."

"Kemana?" Tanya Leyla lagi, padahal Agam mengatakan untuk tidak kemana-mana sebelum dia datang. Tapi ini?

"Rahasia. Tuan Agam mengatakan untuk tidak memberitahunya pada anda."

"Yaudah deh, kamu tunggu dulu ya, aku mau ganti baju." Saat Leyla ingin menutup pintu, pria itu langsung menahannya.

"Tidak perlu, seperti ini saja. Karena, tuan Agam tidak ingin menunggu lama."

"Tapi, ini baju tidur. Masa aku pakai ini?" Herannya.

"Kita harus cepat sebelum tuan Agam marah," ucap pria itu.

Leyla mengangguk, ia menutup pintu dan mengikuti langkah pria itu.

"Kita lewat pintu belakang saja, di depan sedang ada perbaikan," beritahu pria itu.

"Perbaikan apa?"

Pria itu gelagapan, bingung ingin menjawab apa. Jadi, dia diam saja.

"Kita harus cepat!" Serunya sambil menarik tangan Leyla untuk berlari.

Sebenarnya Leyla agak aneh melihat tingkah bodyguard Agam ini. Ingin bertanya lagi, tapi dia ragu. Takut di marahi nantinya.

"Masuk." Bodyguard itu sedikit mendorong tubuh Leyla agar masuk kedalam mobil. Leyla hanya menurut dan duduk di kursi belakang.

AGAM [terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang