JANGAN LUPA VOTE!!!
YANG VOTE BAKAL DAPAT ZEYN!!!
TAPI...
Boong🌚
Selesai memilih, Leyla segera menghampiri Agam dan Zeyn.
"Makasih ya, Kak. Kacamata Kakak keren-keren semua," puji Leyla.
Zeyn melirik kacamata yang dipilih oleh Leyla itu. Agak tidak rela, tetapi dia harus ikhlas lahir batin.
"Sama-sama, La. Jangan lupa di pakai ya, dan jangan sampai rusak," pesan Zeyn.
Leyla mengangguk. "Aku bakal jagain semua ini, kalau gitu aku keluar ya, kak," pamit Leyla.
"Ayok, Kak." Leyla mengajak Agam.
Keduanya pergi dari kamar itu. Zeyn langsung menutup rapat-rapat pintu kamarnya, ia menaiki kasur dan menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya. Di dalam selimut ia langsung teriak-teriak seperti orang kesetanan.
Agam dan Leyla menaiki anak tangga bersamaan. Leyla hendak membuka pintu kamar, tetapi ketika ia berbalik ternyata Agam masih berdiri di belakangnya.
"Kakak kenapa masih disini?"
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo. Tapi, disana aja," tunjuk Agam pada sofa khusus di lantai dua.
"Yaudah, aku simpan ini dulu ya," ucap Leyla dan masuk kedalam kamar.
Agam sendiri berjalan menuju sofa. Baru ingin duduk, tiba-tiba saja suara teriakan Leyla membuat Agam berdiri tegak. Ia segera menghampiri gadis itu di kamarnya.
Ceklek
Melihat Agam memasuki kamarnya, Leyla langsung mendekati cowok itu. "Ada ular besar di kamar aku, Kak!" Seru Leyla.
"Dimana?!"
"Disana, deket lemari pakaian," beritahu Leyla.
Agam mengangguk, dikeluarkannya pistol untuk berjaga-jaga. Melangkah perlahan mendekati lemari, dan ternyata benar ada ular. Agam melihat jenis ular itu seperti King cobra.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAM [terbit]
Teen FictionMari follow terlebih dahulu 💋 *** Leyla termangu sesaat. Sebuah pistol di todongkan tepat di keningnya. "Masih mau bermain-main, hm?" Yang di tanya pun menggeleng cepat. "Berikan senjata itu!" Perintah Agam. Dengan patuh Leyla mengeluarkan pistol t...