28. Blood's Fate

3.3K 375 166
                                    

Brakk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brakk!

Suara benturan tangan kosong dengan meja kayu yang kini jadi retak itu terdengar menggema di ruangan medis itu.

Membuat seisi ruangan itu akhirnya bungkam, rasanya segan untuk bersuara.

Tentu saja kecuali dua wanita yang tengah saling menatap tajam itu.

"Damn it, Jennie?! Jangan membohongiku."

Oh, okay. Ini mengerikan. keduanya saling melempar tatapan setajam belati sekarang. Berada di tengah-tengah situasi itu, Jisoo hanya bisa bergidik ngeri. Dua insan bersahabat ini memanglah sangat cocok sekaligus sama-sama berbahaya.

"Bisa ku bayangkan bagaimana nasib orang yang pernah membuat mereka berdua marah secara bersamaan." bisik Jisoo pada Hoseok.

"Oh, jikapun ada mereka pasti sudah lama mati, Jisoo." balas Hoseok turut berbisik.

"Brengsek. Kau baru datang dan langsung bicara tidak-tidak, kau menantang ku huh Lalisa?"

"Oh, kau bahkan tidak menganggap ku penting lagi untuk tau keadaan mu, for f*ck's sake Jennie! Kenapa aku harus mendengarnya dari orang lain, huh?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, kau bahkan tidak menganggap ku penting lagi untuk tau keadaan mu, for f*ck's sake Jennie! Kenapa aku harus mendengarnya dari orang lain, huh?!"

"Jangan pura-pura lupa apa yang pernah kau rahasiakan dari ku juga, Lisa. Bisakah kau menganggap ini impas?"

Sementara Lisa menggeleng tak percaya.

Jennie memutar mata nya menatap presensi sahabat tersayang nya, Oh jangan kaget, memang beginilah cara dirinya dan Lisa bertengkar. Percayalah ini takkan berakhir buruk, mereka akan mulai saling melempar kata-kata bernada keras dan terkadang kasar untuk kemudian akhirnya saling tertawa karena berhasil mengutarakan kemarahan masing-masing. They love each other in another level, mereka memilikki persahabatan yang unik seperti yang pernah dikatakan Seokjin dulu.

"Bitch, aku hanya tak ingin menambah beban mu, sementara kau harus mencari Tante Joanna. Berhenti menaruh kesalahan padaku seperti itu, Lisa. Lagipula aku tetap baik-baik saja."

Lisa tertawa miris, tak percaya tentang apa yang baru saja Jennie katakan padanya.

Baik-baik saja katanya? Hell, Jennie bahkan tidak mengerti bagaimana Lisa begitu mengkhawatirkan nya. Dan begitu mendengar informasi rinci dari Hoseok secara langsung bahwa Jennie telah memiliki separuh darah nephilim yang mengalir di nadi nya adalah mimpi buruk bagi Lisa, sungguh, membuat Jennie terlibat lebih dalam dengan semua hal gila ini adalah pilihan terakhir yang Lisa inginkan.

A Story Of Taelice : WAR OF HEARTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang