24. Oblivion

4.5K 574 144
                                    

   Dengan tubuh yang terasa jauh lebih baik di banding pagi tadi, Lisa kini memutuskan untuk menyegarkan pikirannya dengan menikmati sejenak suasana taman Idris yang terlihat semakin cantik dari hari ke hari. 

Setidaknya ini akan sedikit memberikan nya kelegaan setelah mimpi buruk yang baru saja dirinya alami dalam tidurnya.

Lisa menghirup nafas dalam, tersenyum senang begitu mendapati aroma petrikor menyeruak masuk memenuhi indera penciumannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa menghirup nafas dalam, tersenyum senang begitu mendapati aroma petrikor menyeruak masuk memenuhi indera penciumannya. Belum lagi dengan hawa sejuk yang melingkupinya. Rasanya suasana ini seakan mengangkat sejenak segala beban yang memberati mental nya belakangan ini.

Dirinya duduk pada salah satu bangku taman disana, sengaja ia memilih bangku yang terletak di bawah pohon maple yang terlihat begitu cantik dengan warna daun merah keemasan nya. Lurus di hadapan pandangannya, dapat terlihat bangunan utama Idris yang megah, bangunan dimana Taehyung banyak menghabiskan waktu pribadi nya.

Lisa bersyukur suasana taman ini lumayan sepi, hanya ditemani cicitan beberapa burung gereja yang nampaknya menjadikan pohon maple ini sebagai rumah tempatnya mengistirahatkan sayap-sayap kecil nya.

Rumah.

Lisa tersenyum kecut, benar juga... sudah lama dirinya tak pernah memilikki tempat se istimewa itu untuk dapat dirinya sebut rumah. Hanya rumah dimana sang Ibu tinggal. Itupun terasa semu, karena sebagian besar waktu hidup nya hanya Lisa isi dengan serangkaian penyamaran. Rumah ibunya bagai sebuah kamuflase belaka.

Menghela nafas dalam, Lisa menggelengkan kepalanya ringan.

Kemudian seulas senyum optimis terukir pada wajah cantik nya,

"Ibu, aku akan menemukanmu. Aku berjanji." ucap Lisa tanpa keraguan.

Dengan semangat baru yang terisi pada dirinya, Lisa mulai membuka lembaran buku yang sedari tadi ia tenteng dengan tangan nya.

Sebuah buku dengan sampul yang terbuat dari kulit sapi. Buku yang ibunya wariskan pada dirinya dalam kotak kayu yang ia temui silam. Buku dimana seluruh jenis rune dapat ia pelajari makna dan cara penggunaannya.

Ya, di hari itu Lisa bertekad memperkuat dirinya dan menyelesaikan segala yang harus dirinya selesaikan. Termasuk membunuh seluruh musuh nya dengan kedua tangan nya sendiri.

Lisa kemudian larut sepenuhnya kedalam segala informasi yang dapat ia peroleh dari buku di tangannya, mulai dari rune Persevere hingga Manifest. Lisa mengingat-ingat dengan baik di kepala nya.

Hingga di lembar selanjutnya, rune yang begitu familiar akhirnya muncul.

Mate Rune .

Lisa menatap seksama rune berbentuk simbol infinity dengan simbol angelic pada salah satu siku sudut nya. Persis seperti apa yang tercetak di dada kiri nya.

Jadi memang benar, dia dilahirkan untuk ini.

Menjadi pasangan dari seorang The Great Shadowhunter dan melahirkan generasi pemimpin selanjutnya. Ini sebabnya kenapa ayah nya selalu menyebutnya sebagai 'dewi yang menguntungkan'.

A Story Of Taelice : WAR OF HEARTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang