Gibran berjalan menuruni tangga. Kemudian gibran menghampiri ayahnya untuk berpamitan. Ayahnya sedang menonton siaran berita di televisi ditemani dengan secangkir kopi.
"Ayah, gibran pergi dulu ya."
"Mau kemana?" Tanya ayah tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi.
"Mau nonton temen gibran lomba yah."
"Temen yang mana? Cewe apa cowo?"
"Kok ayah jadi posesif gini sih?"
"Kan kalo cewe kamu harus kenalin ke ayah dong. Kamu ini udah gede. Udah 18 tahun tapi belom kenalin temen cewe kamu ke ayah. Masa ayah cuma kenal shasa aja."
"Soon ya yah, gibran bakal kenalin ke ayah. Eh tapi ayah udah kenal deh."
"Udah kenal? Emang siapa?"
"Kepo ih ayah. Gibran pergi sekarang ya yah."
Gibran menuju ke garasi setelah berpamitan dengan ayahnya. Tidak lupa gibran mengucapkan terima kasih kepada pak rudi, supir pribadi ayahnya yang sudah menyiapkan mobilnya.
Gibran melajukan mobilnya menuju rumah caca. Lomba nya akan di mulai jam 9 dan sekarang sudah jam 8. Sesampainya di depan rumah caca, gibran melihat caca yang sedang melihat jam di tangannya. Tanpa perlu gibran menyuruhnya, caca langsung masuk ke dalam mobil gibran.
"Gib kok lama? Gue udah serbu di grup chat ini."
"Sorry ya. Tadi ayah ngajak ngobrol dulu soalnya."
Butuh waktu selama 30 menit untuk sampai di tempat lomba caca. Lomba ini di adakan oleh fakultas seni budaya yang ada di universitas negeri di kota ini. Bertempat di halaman kampus tersebut. Memang setiap tahunnya kampus itu mengadakan festival yang mengadakan berbagai jenis perlombaan dengan peserta anak SMA dan SMK.
"Gib gue ke temen-temen yang lain dulu ya."
Caca berlari meninggalkan gibran. Gibran melihat ketiga temannya yang berada di sini lalu menghampiri mereka.
"Lo pada ngapain di sini?"
Alden, keenan dan marvin yang sedang fokus melihat ke arah panggung beralih menatap gibran yang baru datang.
"Mau liat caca nyanyi lah." Ucap marvin yang langsung di hadiahi tatapan tajam oleh gibran.
"Santai aja bos bukan siapa-siapa nya juga."
"Tumben lo ga sama alina?"
"Alina sama yang lain lagi asik keliling stand jajan."
"Nyari tempat yang agak adem yuk, panas nih di sini."
Yang lain menuruti keenan lalu menepi di bawah pohon namun tidak jauh dari panggung.
Setelah menunggu selama 1 jam, akhirnya perwakilan sekolah mereka akan tampil. Marvin sudah heboh bersorak untuk mendukung yang membuat semua orang menatapnya. Gibran, keenan dan alden pura-pura sibuk dengan ponsel masing-masing menahan malu atas kelakuan marvin.
"Loh anjir! Caca nyanyi si adam yang main gitar ternyata. Kirain caca doang yang tampil."
Mendengar perkataan marvin, gibran langsung melihat ke arah panggung dan benar adam yang memainkan gitar mengiringi caca bernyanyi. Gibran mengabaikan adam yang berada di samping caca. Gibran terlalu fokos terhadap caca. Caca terlihat sangat cantik ketika berada di panggung. Suaranya yang lembut melantunkan lagu dari Justin Bieber yang berjudul Off My Face.
Berbeda dengan gibran yang menikmati nyanyian caca dengan fokus, marvin menikmati dengan bernyanyi ala sobat ambyar. Keenan yang tidak tahan dengan ekspresi marvin, akhirnya merekam marvin untuk nanti ia jadikan instagram story. Alden tadi berpamitan mau menemui alina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Jingga & Biru ✔
Novela JuvenilJingga itu menenangkan, Biru itu lebih cerah. Gibran, seorang pemuda berusia 18 tahun yang dekat dengan 2 orang wanita. Antara Jingga dan Biru, manakah yang lebih membuat seorang Gibran lebih nyaman? Start : 30 Desember 2021 End : 20 Mei 2022