Gibran menuruni tangga menuju ruang makan. Di sana sudah ada ayahnya yang sedang menunggu dirinya.
"Loh kamu mau kemana? Masih pagi kok udah rapi banget padahal biasanya kalo mau pergi pasti siang."
"Gibran hari ini mau ngerjain tugas yah"
"Sama siapa?"
"Shasa"
Ayah mengangguk lalu mengambil nasi dan lauk. Tidak ada percakapan lagi antar ayah dan anak itu. Sampai gibran telah menghabiskan makanannya lalu pamit pergi ke ayahnya.
Gibran mengendarai motornya menuju rumah shasa. Sesuai dengan kesepakatan, mereka mengerjakan tugas dari pak dimas di rumah shasa.
Sesampainya di sana, rumah shasa sangat sepi. Tidak butul waktu lama bagi gibran untuk menunggu shasa membukakan pintu rumahnya.
"Mama sama papa lo ke mana? Kok sepi?" Tanya gibran yang sedang mengikuti shasa ke halaman belakang rumah shasa. Di sana terdapat taman dan gazebo.
"Papa sama mama lagi ada urusan di luar kota."
"Lo sendirian dong?"
"Ya gak juga. Kan ada bibi."
"Tunggu bentar ya gib, aku ambil buku sama minuman dulu."
Shasa kembali ke gazebo dengan kedua tangannya penuh membawa buku dan minuman. Gibran yang melihat shasa kerepotan berinisiatif untuk membantunya. Shasa senang karena gibran terlalu peka dengan keadaan.
Setelah itu keduanya mengerjakannya tugas. Sebenarnya hanya shasa yang mengerjakan tugas, gibran sibuk dengan ponsel yang sedang bermain game online bersama marvin. Shasa sedikit kesal karena dirinya sibuk mengerjakan tugas tapi gibran malah sibuk sendiri.
"Ih gibran! Berhenti dulu main game nya. Bantuin aku ngerjain tugas."
"Bantuin apa?" Gibran langsung mematikan ponselnya membuat shasa tersenyum.
"Kamu yang ngetik aku yang bacain"
"Oke"
Tiga jam kemudian akhirnya tugas selesai. Shasa meregangkan tangannya karena pegal. Sekarang sudah jam 2 dan mereka melewatkan jam makan siang.
"Kamu laper ga gib?"
"Iya"
"Mau makan apa? Aku pesenin gopud"
"Ngikut lo aja deh"
"Burger ya? Aku lagi pengin makan burger"
"Oke"
30 menit kemudian pesanan mereka sampai. Mereka memakannya di gazebo.
"Makannya ga usah buru-buru kaya lagi di kejar maling aja. Liat tuh belepotan."
Shasa tersentak saat gibran membersihkan saos yang ada di ujung bibir sebelah kiri dengan tangannya.
"Makasih"
"Gib jangan pulang dulu ya? Temenin aku dulu, aku gamau sendirian." Pinta shasa dengan wajah memelasnya.
Gibran sebenarnya ingin langsung pulang, namun melihat shasa memohon kepadanya membuat ia menjadi tak tega. Maka dengan itu gibran menyetujui permintaan shasa.
Karena bingung dan bosan, shasa mengajak gibran ke ruang keluarga untuk menonton film bersama. Mereka sempat berdebat mengenai film yang akan di tonton. Shasa ingin menonton film horor tapi gibran tidak mau karena tidak suka. Gibran yang ingin menonton film komedi tapi shasa sedang tidak ingin menonton film dengan genre itu. Akhirnya setelah berdebat cukup panjang, terpilihnya film dengan judul wish dragon yang akan mereka tonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Jingga & Biru ✔
Fiksi RemajaJingga itu menenangkan, Biru itu lebih cerah. Gibran, seorang pemuda berusia 18 tahun yang dekat dengan 2 orang wanita. Antara Jingga dan Biru, manakah yang lebih membuat seorang Gibran lebih nyaman? Start : 30 Desember 2021 End : 20 Mei 2022