19. Sisa Rasa

107 37 2
                                    

ANNYEONG YEOROBUN BUDAYAKAN VOTE & KOMEN SETELAH MEMBACA YA!

Happy reading...

Part 19. Sisa Rasa

Mengapa masih ada
Sisa rasa di dada
Di saat kau pergi begitu saja?
Mampukah ku bertahan
Tanpa hadirmu, sayang?
Tuhan, sampaikan rindu untuknya
-Sisa Rasa, Mahalini-

•Who Are You?•

Greysia menutup pintu kamarnya, ia lalu berjalan kearah tempat tidur dan duduk di lantai samping ranjangnya.

Ia menghela nafas berat kemudian mengambil sebuah surat yang diberikan oleh Haruto dari dalam tas nya. Ia hanya memandangi surat tersebut, rasanya berat untuk membuka selembar kertas yang ringan itu.

Dengan tangan yang masih bergetar, ia perlahan membuka selembar surat tersebut.

Untuk Greysia, kamu adalah seorang gadis yang awalnya tak ku kenal hingga akhirnya aku tak bisa lepas dari rindu mu, bahkan tak bisa pergi jauh dari mu.

Entah mengapa perasaan yang ku miliki untuk mu begitu besar hingga saat aku melihat mu tertawa akupun juga ikut tertawa, ketika aku melihat mu tersenyum seolah-olah senyum mu itu adalah penyemangat ku dari jauh, ketika aku melihat mu bersedih hati kecilku juga ikut menangis.

Kamu itu seperti matahari ku yang datangnya memberi kehangatan dan harapan. Aku tahu kamu begitu membenci ku, karena aku sangat mirip dengan seseorang yang kamu cintai selama ini.

Dan aku tahu, aku tidak bisa menggantikan seseorang itu dari hati mu. Namun, aku tidak pernah menyuruhmu untuk melupakannya, aku hanya meminta agar dirimu memberi ku sedikit ruang kosong di hati mu. Aku tidak mengharapkan kamu bisa mencintai ku sebesar kamu mencintai dirinya.

Aku hanya berharap kamu bisa menerima ku sebagai diri ku sendiri, bukan sebagai orang dari masa lalu mu.

Ini adalah surat pertama dan terakhir kalinya yang aku tulis untuk mu sebelum aku benar-benar kembali ke Jepang. Semoga setelah ini hari-hari mu menyenangkan dan semoga luka batin serta luka mental yang kamu terima bisa sembuh sepenuhnya. Dan ayo bertemu kembali di saat kita sudah bisa menerima masa lalu kita dengan baik.

-Dari Haruto.

Sebuah tetesan air mata mengenai kertas surat tersebut hingga membuat tinta pada kertas itu sedikit memudar. Greysia menempelkan surat tersebut ke dadanya sambil menangis.

"Kenapa? Kenapa kamu selalu buat aku goyah?" ujar Greysia disela-sela tangisannya.

"Kenapa kamu gak nyerah aja waktu aku nolak kamu? Kenapa Haruto?"

Di saat ia sedang menangis tiba-tiba ponselnya yang berada diatas ranjang berdering. Greysia langsung menghapus air matanya sambil menormalkan deru nafasnya, baru setelah itu ia mengangkat telepon yang ternyata dari Yoshi.

"Halo, Kak Yoshi ada apa? Bunda baik-baik aja, kan?" tanyanya.

"Bunda baik-baik aja kok, Grey. Tapi..."

"Tapi apa?"

"Haruto kecelakaan." Entah kenapa rasa sakit yang ia pernah rasakan bertahun-tahun yang lalu kembali muncul yang membuat dadanya sesak.

Dear Blue : Who Are You? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang