ANNYEONG YEOROBUN BUDAYAKAN VOTE & KOMEN SETELAH MEMBACA YA!
[Disarankan untuk memutar lagu On Rainy Days-Heize]
Happy reading...
Part 09. Permintaan Maaf
Sebuah mobil sedan berwarna hitam baru saja sampai di halaman rumah. Sebelum keluar dari mobil, Greysia mempoles wajahnya yang terlihat sedikit kacau karena sisa-sisa air matanya tadi dengan foundation dan sedikit bedak. Ia tidak mau keluarganya mengetahui kalau ia sering menangis karena mengingat kembali akan kenangannya dengan Biru.
Ia mengecek kembali wajahnya dengan sebuah kaca bundar kecil yang berada ditangannya. Setelah merasa sudah cukup, baru ia bisa keluar dari mobil untuk masuk kedalam rumahnya. Saat malam Minggu seperti ini biasanya keluarganya akan menonton tv diruang tamu.
Dari luar rumah pun Greysia bisa mendengar tawa adik perempuannya yang mungkin sedang bermain kejar-kejaran dengan sang Papa. Sebelum meraih gagang pintu utama, Greysia menghela nafasnya dalam-dalam lalu mengeluarkannya secara berlahan. Ia harus menunjukkan wajah yang kelihatan bahagia didepan keluarganya, walaupun didalam hatinya ia sedang menangis darah.
"Eonni pulang!" serunya sambil mendorong pintu rumahnya.
Ia melihat adik perempuannya yang berlari kearahnya sambil berkata, "Eonni! Tolongin Grace! Grace dikejar sama zombie!"
Ya, Greysia mengajari Grace untuk menyebut dirinya dengan sebutan Eonni yang artinya 'kakak perempuan' dalam bahasa Korea. Ia menyuruh adik kecilnya memanggilnya seperti itu karena memang sedari dulu Greysia sangat suka dengan hal-hal yang berbau negara ginseng tersebut.
Greysia tertawa geli saat melihat Papanya sedang berjalan kearah mereka berdua dengan gaya yang seperti zombie.
Greysia menjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh mungil anak perempuan yang berusia 7 tahun tersebut.
"Grace gak usah takut, pukul aja zombie itu pake sapu pasti kalah kok." ujarnya yang membuat Anton seketika melotot untuk memberinya peringatan.
"Jangan ajarin adik kamu macem-macem ya, Greysia!"
Setelah berseru seperti itu Anton malah dikejutkan dengan sebuah pukulan yang berasal dari Grace yang memukulnya dengan gagang sapu.
"Zombie nya harus kalah!" seru Grace yang tak henti-hentinya untuk memukul sang Papa, padahal Anton sudah memohon kepadanya untuk berhenti.
Mama yang baru saja keluar dari dapur sambil membawa semangkok sereal hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah anak dan juga suaminya, dan Greysia hanya tertawa penuh kemenangan saat misinya untuk menghasut sang adik ternyata berhasil.
Sedangkan Grizz yang baru saja menuruni tangga dengan pakaian yang rapi karena ia akan menghabiskan malam minggunya dengan sang kekasih seketika terkejut saat melihat kondisi Papanya yang memprihatinkan ditangan Grace, ia hanya bergidik ngeri.
"Grizz tolongin Papa!"
"Gak ah, Pa. Nanti muka ku yang ganteng ini bonyok gara-gara sapu yang Grace pegang."
"Anak durhaka kamu!"
Bukannya takut Grizz malah tertawa, "Makanya, Pa. Jangan biarin Grace deket-deket sama Kak Greysia, karna Kak Greysia itu medusa!" serunya lalu berlari terbirit-birit keluar dari rumah sebelum terkena sebuah tampolan yang membuat bokongnya penas dari Greysia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Blue : Who Are You? [Completed]
Fanfiction[SEBELUM MEMBACA FOLLOW DULU] Feat : Haruto Treasure Sequel Dear Blue [Completed] [TREASURE SERIES 3] Disarankan sebelum membaca cerita ini, baca cerita Dear Blue dulu supaya gak kebingungan:v ••• "Kamu pasti Biru?" tanya Greysia seraya meraba wajah...