Chapter 1

4.1K 266 10
                                    

Mohon bijak dalam membaca ya.. rate 18+

Setelah kematian dua sahabat baiknya, Farlan dan Isabel, akhirnya Levi memutuskan untuk mengikuti Erwin, ia akan percaya pada Erwin, kemanapun pria itu melangkah, berlari, atau bahkan terbang di atas awan, Levi akan selalu mengikutinya.

Namun sikap nya masih belum sepenuhnya tunduk kepada Erwin, ia masih pria kecil yang galak, keras kapala dan sulit untuk di beritahu, ia juga adalah orang yang tak pernah mau bergaul dengan siapapun, meksipun Erwin selalu menyuruh Levi untuk mendapatkan teman dan itu berakhir dengan pria itu yang mengabaikan Erwin dan pergi ke tempat yang sepi, karena sendirian itu membuatnya merasa lebih nyaman.

Sekarang Erwin tengah berada di sebuah rumah tua yang di sebut ruang makan, dengan berbagai macam meja yang di atasnya terdapat makanan berupa roti, kentang dan sayur, Erwin tengah sibuk mencari-cari tempat duduk sampai pada akhirnya Hange, Nanaba dan Mike melambaikan tangannya dan menyuruh nya untuk menghampiri mereka.

Erwin segera berjalan cepat lalu duduk di samping Hange, sementara di hadapannya ada Mike dan Nanaba.

"Kau tidak bersama Moblit?" Tanya Erwin pada Hange.

Hange menggeleng. "Aku tidak menemukan Moblit dimanapun, mungkin dia sedang sibuk" ucap Hange, yang langsung memakan rotinya sekaligus.

Erwin mengangguk paham, namun saat ia mulai menguyah roti miliknya, ia jadi teringat pada pria kecil yang baru saja bergabung dengan survey crops.

"Ngomong-ngomong, kalian melihat Levi?" Tanya Erwin, karena ini waktunya makan malam dan semua prajurit harus mengisi perut mereka yang kosong, supaya besok bisa langsung menjalankan ekspedisi ke luar dinding dengan baik.

"Pria pendek yang baru bergabung itu?" Tanya Hange, yang langsung menggeleng. "Kurasa tidak, dan dia orang yang menyeramkan, aku tak suka jika berada di dekatnya"

Erwin menghela nafasnya. "Dia orang yang baik Hange, seharusnya kau mengajaknya makan malam"

Tiba-tiba Nanaba memukul meja di hadapan nya, membuat semua orang yang ada di sana terlonjak kaget.

"Baik apanya? Dia bahkan melempar susu yang ku berikan padanya, padahal niatku baik karena takut kalau dia kehausan, benar-benar anak yang menyebalkan, anak jaman sekarang tak bisa menghormati yang lebih tua" ucap Nanaba, sambil melipat kedua tangannya.

"Tapi dia bukan seorang anak" sela Erwin. "Kalau kalian memang tidak melihatnya, sebaiknya aku mencarinya" ucap Erwin, sambil mengambil sisa kentang dan juga susu yang ia sisakan setengah botol.

"Sampai jumpa" ucap Erwin.

"Sampai jumpa komandan" balas mereka.

Erwin berjalan cepat menuju kamar Levi, namun sayangnya dia tidak menemukan Levi setelah sampai di sana, ia mencoba mencari pria itu di markas, namun ia tetap tidak bisa menemukannya, sampai pada akhirnya ia hampir menyerah dan hendak menyimpan makanan itu di dapur, namun ketika ia tiba di dapur, ia melihat pria yang tengah di carinya sedang membersihkan meja dapur, mengelap nya sampai benar-benar berkilau lalu ia juga menyapu lantainya hingga benar-benar bersih.

"Levi.." panggil Erwin, yang membuat pria kecil itu mendongakkan kepalanya.

"Hm?"

My Commander [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang