Keesokan harinya, mereka bangun cukup siang, mungkin karena kelelahan setelah bermain air dan di lanjutkan dengan bersetubuh di dalam tenda, Levi juga masih merasa tidak nyaman dengan lubangnya yang banjir akibat ulah Erwin semalam, jadi sebelum pulang, ia memutuskan untuk berenang di laut dan membersihkan tubuhnya, Erwin juga melakukan hal yang sama dan mereka berendam bersama.
"Bagaimana?" Tanya Erwin, yang memecahkan keheningan di antara mereka.
Levi menaikan sebelah alisnya. "Apa?"
"Semalam" jawab Erwin, yang membuat Levi mencipratkan air ke wajahnya.
"Aku menyuruhmu untuk berhenti kan? dan sekarang pantatku sakit!" Sentaknya, ia masih ingat bagaimana penis besar Erwin berhasil menerobos lubang nya yang suci, namun tampaknya ia juga sudah kotor, Erwin benar-benar bajingan.
"Tapi kau menyukainya kan? Lain kali aku akan melakukannya lagi di rumah" ucap Erwin, yang sukses membuat Levi merona merah, namun ia melotot pada Erwin.
Lalu Levi cemberut di buatnya. "Kau pernah melakukannya sebelumnya ya?" Tebaknya, yang membuat Erwin mengerutkan dahinya.
"Melakukan apa? Hubungan seksual?" Tanya Erwin.
Levi mengangguk.
"Jujur saja, aku melakukannya hanya padamu, saat di rumah sakit dan juga di sini, aku tak pernah melakukannya dengan orang lain sebelumnya" ia memang berkata jujur, namun tampaknya Levi tidak mempercayainya.
"Mana mungkin" ujar pria kecil itu. "Kau bermain seperti orang yang berpengalaman"
Erwin terkekeh. "Jadi permainanku hebat ya?"
Levi berdecak, kembali mencipratkan air ke wajah Erwin.
Erwin tertawa di buatnya, lalu ia segera berujar sambil melingkarkan tangannya pada pinggang Levi, mendekatkan wajahnya pada wajah Levi lalu mencium bibirnya dengan lembut.
"Kau tahu? Aku belajar banyak tentang semua hal dari buku-buku yang ku baca, bahkan termasuk berhubungan intim"
Levi menaikan sebelah alisnya. "Kenapa kau mempelajari hal seperti itu?"
Erwin sejenak berfikir, sampai pada akhirnya ia menjawab. "Aku berfikir kalau itu akan berguna untuk pengetahuan ku, dan benar saja, itu berguna saat aku memilikimu" Erwin mengecup bibirnya Levi sekilas.
"Sialan.." geram Levi, yang lagi-lagi membuat Erwin tertawa.
"Ayo beres-beres, kita harus segera pulang, ada sesuatu yang harus ku kerjakan" ucap Erwin.
"Apa itu?"
"Hanya pekerjaan kecil, ayo" Erwin menarik tangan Levi untuk berjalan menuju sisi laut, keduanya segera membereskan sampah yang mereka tinggalkan, juga tenda-tenda yang kembali mereka lipat dan di ikatkan pada kuda.
Setelahnya, barulah mereka kembali ke ladang, namun Erwin meminta izin pada Levi untuk pergi ke dinding Shiganshina dan melakukan pekerjaannya yang sempat tertunda, tentu Levi membiarkan kekasihnya pergi.. ekhem.. setelah apa yang terjadi semalam, ia boleh menyebut Erwin sebagai kekasihnya kan?
Erwin menemui Armin di warung kecil tempat mereka mengobrol beberapa hari yang lalu, dan warung kecil itu sudah lumayan sempurna untuk di tempati, mereka juga memesan minuman yang sama seperti sebelumnya.
"Bagaimana Armin?" Tanya Erwin, lalu menyeruput kopinya sambil menunggu Armin menjawabnya.
Armin segera saja mengangguk. "Ratu Historia akan membantu anda dalam menyiapkan semua keperluan pernikahan kalian!" Seru Armin, yang membuat Erwin menaikan kedua alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Commander [ ERURI ] ✔️
RomanceErwin merekrut Levi untuk bergabung dalam survey crops, dan komandan itu mulai tertarik pada pria kecil tersebut, maksudnya tertarik untuk menjadikan Levi miliknya.