Chapter 15

1.3K 118 0
                                    

Levi mengikuti jalan setapak kecil yang di hiasi oleh lampu-lampu berkerlipan seperti bintang di sisi bagian kanan dan kirinya, lalu ada beberapa lampu yang juga berjajar rapi dengan berbentuk seperti hati dan juga burung-burung yang tampak bercahaya berwarna biru muda.

Sambil mengikuti jalan dan melihat ke kanan dan ke kirinya, akhirnya Levi sampai di ujung jalan yang dimana ada sebuah tempat semacam pilar kecil yang di dalamnya terdapat seorang pria besar dan tinggi pirang yang menunggunya.

Levi dengan kesal langsung berjalan cepat sambil sedikit menaikan gaun nya karena takut akan terjatuh, lantas ia menatap Erwin dengan raut wajah seram.

"Apa maksudmu menyuruhku memakai pakaian menggelikan seperti ini? Kalau bukan kau yang meminta, aku benar-benar tak akan datang dan memakai pakaian konyol ini!" Akhirnya pria kecil itu mengomel di hadapan Erwin, yang membuat Erwin malah tertawa kecil di buatnya.

"Apa yang kau bicarakan Levi?"

Levi berdecak. "Aku tampak konyol sekarang, kau mau mempermalukan ku di depan bocah-bocah itu ya!?" Tanyanya sambil sedikit menyentak.

Erwin menggelengkan kepalanya, lantas ia sedikit maju untuk lebih dekat lagi dengan Levi, setelahnya segera mendaratkan kecupan lembut di dahi milik pria kecil nya.

Kecupan yang begitu lembut itu anehnya membuat Levi merasa sedikit tenang, lalu ia terdiam untuk mendengar penjelasan dari Erwin tentang rencana gila nya yang melibatkan bocah-bocah menyebalkan itu.

"Kau cantik Levi, kau tidak konyol, kau juga tidak menggelikan, kau tampak indah, wajahmu cantik, gaunnya juga menambahkan kecantikan mu, kau benar-benar sangat indah.."

Kini wajah Levi berubah merah, ia benar-benar malu saat Erwin memujinya begitu, tentu ia bukan orang yang suka di puji terang-terangan, itu hanya akan membuat nya tak bisa marah lagi.

"Hentikan omong kosong mu!" Sentak Levi dengan wajah yang masih memerah, meskipun kini kemarahan nya lebih seperti malu-malu kucing.

Erwin menggenggam satu tangan Levi, menatapnya dan tersenyum kecil, Erwin juga tampak sangat tampan dan gagah dengan tuxedo yang ia kenakan, warna yang serupa dengan gaun Levi sehingga membuat mereka tampak seperti pasangan, meskipun Erwin mengklaim bahwa mereka memang pasangan.

"Bukan omong kosong, memang kenyataannya begitu, kau tampak sangat cantik, tampan, indah, kau memiliki segalanya"

Levi menggembungkan pipinya. "Hentikan!" Sentaknya dengan nafas yang terasa panas.

Erwin tertawa melihat pria kecil nya yang tampak malu-malu, lalu langsung saja ia segera menjelaskan mengapa Levi di bawa kesini oleh Jean dan Cony.

"Begini Levi, aku sudah lama mengagumi mu, menyukaimu, mencintaimu.. kini aku sudah memilikimu, tapi belum sepenuhnya kau menjadi milikku" Erwin menjeda, sementara Levi berujar.

"Lalu?"

"Lalu malam ini, aku memutuskan untuk menjadikanmu milikku, selamanya, benar-benar milikku, sebagai istriku, sebagai pendamping hidupku"

Levi kembali merasakan degup kencang di dada nya, ia sudah bisa menebak kemana arah penjelasan Erwin.

"Izinkan aku menikahi mu, malam ini, di sini, sekarang, meskipun pernikahan ini tidak mewah dan berada di dalam hutan seperti ini, aku sangat serius tentang perasaanku padamu, aku sangat serius tentang diriku yang ingin menikahi mu"

Levi mulai kehilangan kata-kata, bahkan ia sangat bingung harus memulai dari mana untuk menanggapi ungkapan Erwin.

Melihat Levi nya yang terus terdiam, Erwin kembali bersuara lagi. "Kenapa Levi? Apa kau masih ragu dengan perasaanmu padaku? Kalau kau memang masih belum yakin, aku tak akan memaksa—"

My Commander [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang